POPDA Jawa Timur: Peluang Berharga Atlet Muda Magetan di Tengah Tantangan Lintasan BalapReviewed by mearindoon.This Is Article AboutPOPDA Jawa Timur: Peluang Berharga Atlet Muda Magetan di Tengah Tantangan Lintasan BalapJawa Timur – Magetan, Mearindo.com – Ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Timur 2024 di Bangkalan, Madura, menjadi kesempatan emas bagi para atlet muda untuk memperlihatkan kemampuan dan menambah pengalaman. Di antara mereka, kontingen Magetan hadir dengan dua atlet muda cabang olahraga (cabor) balap sepeda yang masih berusia 12 tahun, yakni Abdul Haq Arrasyid […]
Jawa Timur – Magetan, Mearindo.com – Ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Timur 2024 di Bangkalan, Madura, menjadi kesempatan emas bagi para atlet muda untuk memperlihatkan kemampuan dan menambah pengalaman.
Di antara mereka, kontingen Magetan hadir dengan dua atlet muda cabang olahraga (cabor) balap sepeda yang masih berusia 12 tahun, yakni Abdul Haq Arrasyid Ahimi dan Ilyasa Abdul Qowiyyi Al Waliyyi.
Menurut pelatih mereka, A. Rajab Imaduddin, POPDA kali ini adalah kesempatan besar bagi atlet-atlet muda untuk meningkatkan jam terbang meski usia mereka jauh lebih muda dari rata-rata peserta yang berusia hingga 16 tahun.
“Ajang ini bisa menjadi pengalaman dan meningkatkan jam terbang bagi anak-anak yang masih usia dini,” ujar Rajab, Selasa (12/11/2024).
Namun, Rajab mengakui bahwa hasil POPDA kali ini belum mencapai target podium, mengingat kedua atlet Magetan harus bersaing dengan atlet-atlet SMP dan SMA yang lebih berpengalaman di ajang sejenis.
“Podium masih jauh karena atlet kita bersaing dengan atlet-atlet SMP dan SMA yang sudah sering mengikuti POPDA,” jelasnya.
Rajab juga menyoroti kondisi lintasan balap sepeda yang digunakan di POPDA Jawa Timur kali ini, yang menurutnya kurang memadai untuk mendukung performa maksimal para atlet. Lintasan ini tampak seperti lintasan dadakan dan tidak setara dengan lintasan khusus di kota lain seperti Lumajang atau Malang.
“Seharusnya lintasan khusus seperti di kota lain. Ini bisa lebih mendukung para atlet dalam berkompetisi dengan maksimal,” ungkapnya.
Meski penuh tantangan, Rajab tetap optimis terhadap masa depan olah raga sepeda di Magetan. Saat ini, akademi olahraga sepeda Magetan di Kecamatan Takeran telah rutin melatih belasan anak dari berbagai daerah. Ia menargetkan pembinaan jangka panjang dengan latihan teratur tiga kali seminggu untuk mencetak atlet berprestasi.
Rajab juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan atlet muda ini, mulai dari ISSI Magetan, Dikpora Magetan, hingga Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran Magetan.
“Dukungan ini sangat berarti dalam memajukan atlet muda Magetan di dunia balap sepeda,” ucapnya dengan penuh rasa syukur.
Meski balap sepeda dianggap sebagai olah raga ekstrem dengan kebutuhan peralatan khusus dan biaya yang tidak murah, Rajab berharap ajang seperti POPDA bisa menjadi motivasi bagi anak-anak di Magetan untuk berprestasi di masa depan.
“Dengan pengalaman POPDA ini, kami optimis bisa menghasilkan atlet-atlet sepeda muda berbakat dari Magetan,” pungkasnya. (G.Tik)
No Responses