banner 728x90

Inovasi Implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan, Pembelajaran SMK YKP Magetan Unik dan Keren

Jawa Timur – Magetan, Mearindo.com – SMK pusat keunggulan SMK Magetan 1 YKP punya program assessment yang unik. Tak hanya melibatkan guru tapi juga sejumlah instansi Pemerintah. Tidak hanya ujian tulis atau ujian komputer yang seperti biasa dilaksanakan, melainkan dengan mengambil unsur Project Based Learning.

Seperti kegiatan assessment pembelajaran kolaboratif untuk kelas 10 dan 11, yang dilaksanakan pada 14-16 Juni 2023.

Assessment pembelajaran kolaboratif melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Dinas Lingkungan Hidup Magetan.

“Ini bagian dari implementasi kurikulum merdeka dengan sentuhan para guru SMK 1 Magetan YKP,” kata Guru Penggagas Acara, Esti Purwanti, S.H, Jumat (16/6/2023).

Menurut Esti, kurikulum merdeka mengenal kehidupan nyata yang saat ini sangat dibutuhkan peserta didik generasi milenial.

“Tujuannya, mengembangkan skill atau kompetensi, serta etika siswa dalam berkehidupan supaya menjadi manusia yang seutuhnya dan memiliki nilai yang bermakna,” tambahnya.

Assessment kolaboratif dengan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Magetan mengusung tema, “Generasi Milenial Mengenal Perwujudan Demokrasi secara Utuh dan Mendalam”.

“Kegiatan ini sangat tepat bagi generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa. Anak milenial tak buta politik. Hal ini bisa menambah wawasan kebangsaan dan juga ilmu pemerintahan,” kata Ketua DPRD Magetan, Sujatno.

Esti Purwanti mengatakan, kolaborasi dengan DPRD merupakan implementasi kurikulum merdeka untuk beberapa mata pelajaran sekaligus, yakni pendidikan Pancasila, Sejarah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Assessment berikutnya di Hutan Kota Purwodiningrat, yang menjadi salah satu lokasi penyumbang oksigen dan penghijauan di tengah kota Magetan. Berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.

“Ini asesmen untuk mata pelajaran kolaboratif sastra yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa,” katanya.

Di sini, siswa diajak untuk melakukan observasi di hutan kota dan melihat potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan di wilayah tersebut. Selanjutnya peserta didik diwajibkan untuk membuat sebuah Vlog atau video promosi yang nanti bisa membantu kemanfaatan hutan kota.

“Tujuannya, setiap siswa mampu memanfaatkan teknologi yang dimilikinya untuk hal-hal yang positif. Dengan memperhatikan kaidah-kaidah sastra bahasa Indonesia bahasa Inggris dan juga bahasa Jawa,” jelasnya.

Sedang untuk mata pelajaran kolaboratif Project Impas dan Matematika, asesmen dilakukan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magetan.

Dyestya Avarini, S.Pd selaku koordinator kolaboratif mapel Ipas dan Matematika menyampaikan observasi di DPUPR meliputi beberapa hal yang berkaitan dengan project ilmu pengetahuan alam dan sosial tentang benda-benda atau mungkin bahan-bahan yang digunakan dalam rangka supply Project atau pekerjaan DPUPR Magetan.

“Secara tidak langsung kita memberikan stimulus kepada siswa, barang atau benda di sekitar kita itu memiliki nilai-nilai ilmu pengetahuan dan pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar Siswa lebih responsif terhadap objek ataupun lingkungan sekitar dengan memperhatikan kaidah-kaidah fungsi dan juga manfaatnya. Segala sesuatu pasti memiliki sebuah nilai jual dan nilai perhitungan,” jelasnya.

SMK 1 Magetan YKP berharap kegiatan asesment sumatif semester genap tahun 2023 yang tak biasa itu membuat siswa menjadi manusia yang seutuhnya, yang sadar akan alam sekitar dan mengetahui wawasan kebangsaan, keagamaan dan kesehatan dengan baik.

SMK 1 Magetan YKP juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program tersebut. (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan