Gugurnya Dua Guru Akibat Pemberontak Papua, KOMNASDIK Magetan Kecam KKB
Jawa Timur, MAGETAN – Buntut aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang telah menewaskan dua orang guru di Papua, Jum’at (09/04/2021), membuat Ketua Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kabupaten Magetan geram. “Terus terang kami sangat marah. Sebagai sesama pejuang pendidikan, ulah kelompok radikalis teroris bersenjata itu telah merobek kehormatan Dunia Pendidikan Indonesia dengan darah. Kami mengutuk semua aksi teror yang ditujukan kepada Guru dan Sekolah,” kata Imam Yudhianto, SH, MM, Ketua Komnasdik Magetan, Sabtu (10/04/2021)
Aksi ngawur gerombolan teroris pimpinan Nau Waker yang telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang guru (guru SD dan SMP), serta penculikan seorang Kepala Sekolah dan pembakaran tiga gedung sekolah (SD, SMP dan SMA) di wilayah kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua, menurutnya sangat biadab dan telah melanggar HAM. “Perbuatan bejat mereka sudah kelewat batas. Guru dan Sekolah yang memiliki kedudukan tinggi di mata masyarakat, seharusnya dijaga bukan malah dibunuh dan dibakar seperti itu. Yang jelas siapapun pelakunya harus bertanggungjawab,” ujar Imam.
Imam mempertanyakan, dimana posisi para aparat saat terjadinya insiden tersebut. Dirinya sangat menyayangkan, mengapa kebrutalan para teroris itu sampai merembet pada aksi penembakan terhadap guru dan pembakaran sarana prasarana belajar. “Semestinya kalau semua elemen keamanan berfungsi , hal seperti ini bisa dicegah sejak dini. Kalau seperti ini wajar kalau ada kesan bahwa pihak keamanan takut atau enggan bergerak untuk mencegah dan melawan KKB. Ah sudahlah. Yang penting sekarang, kami ingin para pelaku sesegera mungkin ditangkap, diadili dan diberikan hukuman yang seberat-beratnya.” ungkap Imam penuh harap.
Kepada para keluarga korban, Komnasdik Magetan, mewakili semua elemen pendidik di Kabupaten Magetan mengucapkan bela sungkawa yang mendalam. Semoga semua perjuangan mulia para korban dalam mendidik anak bangsa diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. “Di tengah duka ini kami berharap Negara segera hadir memberikan solusi. Jangan sampai ketika dunia pendidikan membutuhkan perhatian, Pemerintah diam saja. Anak anak perlu dipulihkan psikologisnya, keluarga korban perlu disantuni, dan gedung sekolah yang terbakar perlu dibangun kembali,” Pungkas Imam. (red)
No Responses