banner 728x90

Dikhawatirkan Anggaran Tidak Terserap, Aktifis Kecam Legislatif dan Eksekutif “Tutup Mata”

Magetan-Mearindo,
Banyaknya proyek
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Magetan pada tahun 2015 ini
diprekdisikan tidak mampu memenuhi target, hal ini salah satunya akibat
ditutupnya tambang galian C di Magetan sehingga material seperti tanah hurug
serta pasir langka di Kabupaten Magetan. Hal ini bisa berdampak anggaran
ratusan milyar dari APBD Kabupaten Magetan yang dialokasikan untuk proyek
pembangunan infrastruktur di Magetan tidak terserap. 
Anehnya,
eksekutif sebagai pengguna anggaran dan legislatif yang memiliki fungsi
budgeting dan pengawasan terkesan melakukan pembiaran. Sampai menjelang akhir
tahun anggaran 2015, belum ada langkah solusi yang di ambil oleh lembaga
representasi dari rakyat tersebut.
“Dewan
seperti tidak ambil pusing terhadap mandegnya proyek pembangunan di Magetan.
Padahal dewan juga tahu persis anggaran yang telah dialokasikan untuk
proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Magetan. Anggaran ratusan milyar
akan muspro menjadi Sisa Lebih Anggaran atau Silpa. Jangan masalah perijinan
tambang menjadi alasan sehingga anggaran tidak bisa terserap. Dewan sebagai
representasi wakil rakyat harus mengambil langkah solusi agar proyek-proyek
tersebut bisa berjalan, anggaran bisa terserap,” ujar Sifaul Anam, aktifis
Orang Indonesia Bersatu.
Anam, sapaan
akrab Sifaul Anam mendesak dewan agar segera mengambil langkah solusi agar di
akhir tahun anggaran 2015 proyek-proyek tersebut bisa berjalan sehingga anggaran
tidak menjadi Silpa. 
“Ponorogo
saja Kabupaten tetangga sebelah kita proyek daerah bisa jalan, kenapa Magetan
tidak. Kami mendesak dewan agar segera mencari solusi agar ada dispensasi
terkait tambang sehingga ada material untuk pengerjaan proyek-proyek
pembangunan di Magetan. Kami akan melakukan aksi jika masalah ini tidak segera
ada solusi. Kami akan melakukan aksi untuk menyelamatkan anggaran daerah,”
cetusnya.

Menanggapi desakan aktifis di Magetan, Joko Suyono, Ketua DPRD Kabupaten Magetan mengaku telahmengambil untuk mengatasi masalah tersebut. Pihaknya telah melakukan koordinasi di jajaran Forkopimda untuk memecahkan masalah tersebut. “Kami

beberapa kali sudah komunikasi dengan jajaran Forpimda. Awal pekan depan kita
juga akan rapat Forkopimda untuk mengambil langkah tersebut. InsyaAllah tidak
akan lama lagi tambang akan segera buka lagi sehingga proyek bisa berjalan,
anggaran bisa terserap dan tidak menjadi Silpa,” pungkas Politisi dari PDI
Perjuangan tersebut. N2ng.ijm

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan