HAKIKAT ORANG YANG MANDUL MENURUT RASULULLAH SAW

Syifa’ul Anam, S. PdI, Ketua YPI Fuad Multazam dan Ketua Ormas Orang Indonesia Bersatu
Assalam ‘alaikum wa rakhmatullaahi wa barakaatuh
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjelaskan kepada mereka bahwa orang yang mandul (secara hakiki) adalah orang tidak punya pahala dari anak-anaknya ketika di akhirat nanti”.
Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam melalui ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَا تَعُدُّونَ الرَّقُوبَ فِيكُمْ ؟
قَالَ قُلْنَا الَّذِى لاَ يُولَدُ لَهُ.
قَالَ : لَيْسَ ذَاكَ بِالرَّقُوبِ وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ الَّذِى لَمْ يُقَدِّمْ مِنْ وَلَدِهِ شَيْئًا.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bertanya, “Menurut kalian, siapa orang yang mandul itu ?” ‘Abdullah bin Mas’ud mengatakan,
‘Kami menjawab : Orang yang tidak mempunyai anak’.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Orang yang mandul itu bukan demikian. Akan tetapi orang yang mandul itu adalah seorang laki-laki yang tidak mampu memberikan apapun kepada anaknya”. (HR. Muslim : 2608)
Seorang laki-laki yang telah menikah tentu sedih ketika Allah ‘Azza wa Jalla menakdirkannya tidak mempunyai anak yang akan melanjutkan keturunannya. Namun yang jauh lebih menyedihkan dari itu semua adalah kehilangan pahala anak kita di akhirat. Allahu a’lam boleh jadi karena kita semasa hidup tidak mengajarkannya Islam yang benar dan nilai-nilai Islam dan lain sebagainya. Sehingga sang anak tumbuh jauh dari Islam dan keta’atan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
No Responses