banner 728x90

Halal Bi Halal Oleh YPI Salafiyah Cokrokertopati Dan Santri Kalong, Ini Pesan KH. Zuhdi Tafsir

Jawa Timur – Magetan, Mearindo.com – Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Pondok Pesantren Salafiyah Cokrokertopati, Takeran bersama Komunitas Santri Kalong Magetan menggelar Pengajian Umum dalam rangka kegiatan halal bihalal Syawal 1444H / 2023 M, Jumat (5/4/2023).

Kegiatan yang digelar di Masjid Jami’ (komplek YPI PP Salafiyah Cokrokertopati) ini di hadiri Bupati Magetan beserta OPD terkait, Kepala Kemenag Magetan, Forkopimca Takeran, tokoh agama, santri kalong, wali santri, santriwan/i, serta masyarakat sekitar itu mengambil tema “Meneguhkan Kembali Kesadaran Ummat Bahwa Pesantren Adalah Benteng Moral Generasi Bangsa”.

Dalam momentum halal bihalal ini, Bupati Magetan Suprawoto dalam sambutanya menyampaikan minal aidzin wal faidzin serta permohonan maaf jika selama menjabat ada program yang belum terealisasi.

“Masih dalam suasana lebaran, saya mohon maaf lahir batin, 24 September 2023 nanti insya Allah saya mengakhiri periode yang pertama, mohon maaf apabila program – program saya ada yang belum terealisasi,” kata Bupati Suprawoto.

Sementara itu, KH. Zuhdi Tafsir, Pengasuh YPI PP Cokrokertopati menuturkan, halal bihalal adalah kegiatan saling bermaaf-maafan atas kesalahan atau kekhilafan di masa lalu setelah lebaran.

“Setelah ber maaf – maafan, kita kembali fitrah (suci) yang sebenar – benarnya,” tuturnya.

Dengan mengusung tema ‘Meneguhkan Kembali Kesadaran Ummat Bahwa
Pesantren Sebagai Benteng Moral Generasi Bangsa’, KH. Zuhdi Tafsir mengulas visi misi pendiri Pesantren Takeran yang didirikan pada tahun 1880 M (1303 H) oleh Hadrotus Syech Kyai Hasan Ulama’.

“Untuk mewujudkan cita – cita Hadrotus Syech Kyai Hasan Ulama’ pendiri pesantren Takeran yaitu memancarkan pendidikan luas tentang agama Islam sehingga pesantren ini mengeluarkan sebanyak – banyaknya orang yang cakap, luas, serta tinggi
kefahamannya tentang Agama Islam. Rajin berbakti dan beramal kepada masyarakat berdasarkan taqwa kepada Allah SWT, sehingga menjadi anggota masyarakat yang ber-Ilmu, ber-Amal dan ber-Taqwa,” terang KH. Zuhdi Tafsir.

Untuk itu, KH. Zuhdi Tafsir berpesan, jangan jadikan pondok pesantren pilihan terakhir untuk menyekolahkan anak, mari kita didik anak – anak kita di pondok pesantren agar lebih faham agama dan menjadi anak yang Akhlakul Karimah. (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan