banner 728x90

Materi 1 Seminar PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENANGKAL HOAX, HPN 2022 Bersama IJM

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENANGKAL BERITA HOAX Dalam Rangka Hari Pers Nasional Tahun 2022 Bersama Ikatan Jurnalis Magetan bertempat di Gedung Balai Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 11 Februari 2022.

Disampaikan Oleh :
SIFA’UL ANAM Anggota Ikatan Jurnalis Magetan (Media Mearindo.com)

PERKEMBANGAN HOAKS (Hoax)
Kemajuan teknologi memberikan kemudahan terhadap akses informasi yang lebih beragam dan cepat untuk didapatkan oleh masyarakat. Namun disisi lain, berdampak pada akurasi dari informasi tersebut tidak menjadi prioritas, tak jarang informasi yang didapat tidak sesuai dengan fakta dan perlu diteliti akurasi kebenarannya, atau yang sering disebut hoax. Informasi tersebut umumnya didapatkan dari media sosial.

Hoax itu muncul beragam bentuk dan tujuan. Hoax biasanya muncul ketika sebuah isu mencuat ke permukaan, namun banyak hal yang belum terungkap atau menjadi tanda tanya. Maraknya hoax di Indonesia juga karena adanya krisis kepercayaan terhadap media mainstream (TV, Radio, dll.).

JENIS INFORMASI HOAKS

  • Berita bohong, Yakni berita yang berusaha menggantikan berita yang asli. Berita ini bertujuan untuk memalsukan atau memasukkan ketidakbenaran dalam suatu berita.
  • Tautan jebakan. Yakni Tautan yang diletakkan secara stategis di dalam suatu situs dengan tujuan untuk menarik orang masuk ke situs lainnya. Konten di dalam tautan ini sesuai fakta namun judulnya dibuat berlebihan atau dipasang gambar yang menarik untuk memancing pembaca.
  • Bias konfirmasi. Yakni kecenderungan untuk menginterpretasikan kejadian yang baru terjadi sebaik bukti dari kepercayaan yang sudah ada.
  • Misinformation (Informasi yang salah atau tidak akurat). Informasi yang salah dan tidak akurat dibuat terutama dengan tujuan untuk menipu.
  • Pasca-kebenaran, Yakni Kejadian di mana emosi lebih berperan daripada fakta untuk membentuk opini publik.
  • Propaganda. Aktivitas menyebar luaskan informasi, fakta, argumen, gosip, setengah-kebenaran, atau bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini publik

UPAYA MENGHINDARI PENYEBERAN BERITA HOAX

  1. Hati-hati dengan judul provokatif
    Berita hoax seringkali menggunakan judul yang provokatif, misalnya menghasut. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
  2. Cermati alamat situs, Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang belum terverifikasi dan dikhawatirkan berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
  3. Periksa fakta : Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
  4. Cek keaslian foto : Dampak negatif dari kecanggihan teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
  5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax: Terdapat berbagai kelompok / komunitas sosial media baik di WA aupun Facebook sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax dan lain-lain.

(Tim Redaksi)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan