banner 728x90

Saat Ujian Hidup Datang, Apa Yang Kita Lakukan

Sikap Ihsan Kunci Insan saat Mengalami Cobaan

Jawatimur – Magetan – Mearindo – Akhir-akhir ini berita bencana alam dan wabah menjadi perbincangan di lingkungan masyarakat Indonesia. Tanah air Indonesia sedang dilanda wabah dan bencana. Mulai dari virus corona, bencana alam seperti hal nya tanah longsor, gempa bumi, erupsi gunung merapi, kebakaran sampai banjir.

Yang terbaru erupsi gunung semeru yang akhir – akhir ini sering kita jumpai di media online maupun media televisi. ungkap Gus Arif saat di temui Mearindo.com di sela istirahat selesai mengajar di Pesantren Pedang Songo Joso-Turi, Panekan (9/12/2021)

Tuhan menjalankan alam ini sesuai dengan kehendak-Nya. Seluruhnya tidak bisa serta merta dapat dicegah atau direkayasa. Jika gunung meletus terjadi, maka terjadilah. Karena setiap gerak alam, pasti ada tujuannya. Maka ketika terjadi gunung meletus karena endapan magma, maka itulah ujian bagi manusia. sambungnya

Gus Arif menjelaskan, jadi sebagai makhluk yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, tidak bisa menolak kehendak Tuhan. Pandemi, mati, hidup, banjir dan gunung meletus, dan lain sebagainya adalah titah Tuhan.

Tapi mungkin Sang Penguasa Alam mencoba ingin menyejukkan alam kita yang panas dengan debu yang diletuskan beberapa gunung berapi. Yang jelas, kita tidak mengetahui persis apa tujuan dari kehendak Allah SWT ini.

Tahukah kita bahwa seluruh alam ini bergerak semua atas kehendak-Nya. Tidak ada benda sekecilpun tanpa diketahui dan dikehendaki oleh-Nya. Tugas kita adalah agar bagaimana dapat bersikap dan berperilaku sebaik (sikap Ihsan) mungkin.

Lebih lanjut, Gus Arif menuturkan, artian sikap dan perilaku baik kepada sesama dengan saling tolong-menolong dalam hal kebaikan. Bantuan sekecil apapun yang dapat diberikan kepada orang lain bisa jadi sangat berharga untuk orang tersebut. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa harta saja, tetapi juga bisa berupa tenaga dan pikiran yang sesuai dengan kemampuan.

“Tolong menolong lah kalian atas kebaikan dan taqwa” (QS. Al-Maidah: 2). sudah seharusnya saling mengingatkan untuk kebaikan, agar sama-sama istiqomah di jalan Allah untuk menggapai syurga-Nya.

Sikap dan perilaku kepada alam tentunya santun terhadap alam adalah bentuk manifestasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Dan untuk itu, Allah tidak bakal menutup mata,

”Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu berkah dari (yang ada di) langit dan bumi.” (QS Al-A’raf:96). Gemah ripah loh jinawi, karena saling asih dengan lingkungan hidupnya, bukan hanya sekedar slogan.

Yang lebih penting dari itu adalah perilaku dan sikap baik kepada Tuhan kita seharusnya menyadari bahwa manusia banyak kelemahan. Bagi orang yang tidak menyadari kelemahannya, berati tergolong orang-orang yang sombong. Dan sombong terbangun karena ego yang tak terkontrol.

Mari kita introspeksi, kenapa bencana selalu datang silih berganti. Kita memiliki kelemahan bukan untuk kita sesali sepanjang hidup, tetapi kita jadikan alasan untuk selalu mendekatkan diri dan bersimpuh di hadapan Tuhan. La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim. pungkas Gus Arif (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan