Abdi Maospati Mataraman berziaroh ke makam Nyai Madu Retno dan KPH Ronggo Prawiryodirjo 3
Jawa Timur, Magetan-Abdi Maospati Mataraman Tepatnya pada Tanggal (21-07-2020) Berziaroh ke makam leluhur Maospati tepatnya di persarean Nyai Madu Retno Dan KPH Ronggo Prawiryodirjo 3 yang makamnya berada di gunung bancak desa giripurno Kabupaten Magetan.
Pertama-tama sebelum acara berziaroh ke makam Nyai Matu Retno dan KPH Ronggo Prawiryodirjo 3 rombongan Abdi Maospati Mataraman berziaroh ke makam guru spiritualnya Nyai Madu Retno.
Setelah berziaroh ke makam guru spiritual Nyai Madu Retno rombongan Abdi Maospati Mataraman berkumpul ke depan pintu tempat persarean Nyai Madu Retno dan KPH Ronggo prawiryodirjo 3 untuk mengirim doa ke para-para leluhur maospati dan magetan.
Imam Yudianto selaku ketua Abdi Maospati Mataraman memimpin doa untuk mengirimkan doa ke para leluhur maospati
Sebelum acara kirim doa dimulai , Imam Yudianto bercerita tentang sejarahnya Nyai Madu Retno dan KPH Ronggo Prawiryodirjo 3 , menurut sejarah Nyai Madu Retno adalah putri dari Sri Sultan Hamengku Buwono 2 keraton ngayogyakarto hadiningrat yang di nikahi oleh seorang adipati brang wetan yang bernama Ronggo Prawiryodirjo 3 , Ronggo Prawiryodirjo 3 itu anak dari Ronggo Prawiryodirjo 2 dan cucu dari Ronggo Prawiryodirjo 1 yang makamnya berada di makam taman Kota Madiun , para-para Adipati brang wetan mulai Ronggo Prawiryodirjo 1 sampek Ronggo Prawiryodirjo 3 adalah orang kepercayaan Sri Sultan Hamengku Buwono Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat karena mereka sangat berjasa sekali dalam pembuatan bangunan peninggalan jaman kerajaan keraton ngayogyakarto hadiningrat menurut sejarah buka besar keraton Ngayogyakarto Hadiningrat Adipati Brang Wetan Ronggo Prawiryodirjo 1 sampek Ronggo Prawiryodirjo 3 adalah Arsistek semua peninggalan kerajaan Kasultanan Yogyakarta.
“Menurut sejarah meninggalnya Ronggo Prawiryodirjo 3 itu ada seorang patih Sri Sultan Hamengku Buwono 2 yang berkianat bernama Dasawarsa , Dasawarsa adalah seorang patih Sri Sultan Hamengku Buwono 2 Kasultanan Yogyakarta dalam pembunuhan Ronggo Prawiryodirjo 3 , Patih Dasawarsa membuat surat palsu dan juga mencuri stempel Kasultanan Yogyakarta surat tersebut berisi Sri Sultan Hamengku Buwono 2 telah menyuruh Dasarwasa untuk membawa Ronggo Prawiryodirjo 3 menghadap Sri Sultan Hamengku Buwono 2, Dalam keadaan mati atau hidup dalam keagunganya Ronggo Prawiryodirjo 3 memberikan senjatanya ke Dasawarsa untuk membunuhnya dan jasatnya langsung di bawa ke hadapan Sri Sultan Hamengku Buwono 2 , setelah di bunuh jasat Ronggo Prawiryodirjo 3 dibawa ke hadapan Sri Sultan Hamengku Buwono 2 dan di makamkan di makam pemberontak.
Nyai Madu Retno istri Ronggo Prawiryodirjo 3 mengetahui kalau suaminya Ronggo Prawiryodirjo 3 Di bunuh oleh Dasawarsa karena di fitnah atau di bohongin oleh Dasawarsa merasa malu kalau suaminya Ronggo Prawiryodirjo 3 di makamkan di kuburan para pemberontak , Nyai Madu Retno langsung melepas baju kebesaran sebagai Seorang Ratu di Kasultanan Yogyakarta dan memutus hubungan anak dan bapak dengan Sri Sultan Hamengku Buwono 2 ,Nyai Madu retno memilih untuk tinggal bersama guru spiritualnya.
“Setelah beratusan tahun lamanya pada jaman Sri Sultan Hamengku Buwono 2 hingga Sri Sultan Hamengku Buwono 9 akibat meninggalnya Ronggo Prawiryodirjo 3 telah ke ungkap ada permainan dan fitnah dari dasawarsa yang telah merencanakan atas pembunuhan Ronggo Prawiryodirjo 3 tersebut. Dan pada saat semuanya itu terungkap Sri Sultan Hamengku Buwono 9 langsung menggali makam Ronggo Prawiryodirjo 3 yang di makamkan di makam para pemberontak itu untuk di pindahkan ke gunung bancak dan menempatkan jasat Ronggo Prawiryodirjo 3 tepat di samping makam istrinya yaitu Nyai Madu Retno.
“Imam Yudianto setelah bercerita tentang sejarah Nyai Madu Retno dan KPH Ronggo Prawiryodirjo 3 langsung menutup acara dengan mengirimkan doa untuk para leluhur Maospati.(Andika Putra)
No Responses