Jeruk Dekopon Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19, petani jeruk Magetan justru sedang gembira. Pasalnya, dalam situsi serba susah ini, mereka panen perdana jeruk Dekopon.
Giman, salah satu petani jeruk yang merupakan tanaman buah dari Jepang itu, menuturkan, ini merupakan panen pertamanya bersama beberapa kelompok tani. Hasil budi daya sejak tiga tahun lalu itu kini membuahkan hasil.
“Alhamdulillah apa yang kami tanam tiga tahun lalu sudah berbuah dan menunjukkan hasil. Bahkan jeruk keprok Dekopon ini sangat diminati oleh pasar di luar Magetan,” kata Giman yang merupakan petani Mitra CV. Usaha Pangan Sejahtera.
Jeruk Dekopon merupakan varietas atau ragam dari jeruk Mandarin. Jeruk kualitas tinggi ini merupakan hibrida dari jeruk Kiyomi dan Ponkan yang mulai dikembangkan di Jepang pada tahun 1972.
Jeruk asal negeri Sakura ini memiliki keunikan dan karakteristik benjolan di bawah tangkai buah, atau sering di sebut jeruk bermahkota. Jeruk Dekopon ini juga tanpa biji, berwarna oranye bila sudah tua dan soal rasa sangat segar dan cenderung manis.
Di Indonesia sendiri, menurut Ahmad Baiquni, pemilik CV Usaha Pangan Sejahtera, jeruk Dekopon masih baru dan terbilang langka. “Untuk Jawa Timur ya baru di Magetan ini di tanam dan dikembangkan. Kami sudah mulai sejak tiga tahun lalu dengan menanam sekitar 5000 pohon,” kata Ahmad Baiquni.
Pemuda Magetan yang fokus mengembangkan usaha di bidang pertanian ini meyakini, budi daya jeruk Dekopon akan membuat petani Magetan naik kelas. Hasil dari budi daya jeruk Dekopon ini memang menjanjikan. Bila jeruk lain dijual per kilogram antara Rp 15-30 ribu rupiah, jeruk Dekopon yang dikenal manis serta tanpa biji ini bisa laku sampai Rp 80.000/kg.
“Saya sangat yakin, jeruk Dekopon bisa membawa kesejahteraan bagi para petani di Magetan. Prospek bisnisnya sangat bagus. Ini bisa membuat petani lokal Magetan naik kelas,” terang Ahmad Baiquni yang juga menekuni budi daya jeruk Lemon sekaligus produksi minuman sari Lemon merk ” Lemone ” ini. Dia juga menggandeng kerja sama dengan daerah tetangga para penjual buah seperti Ngawi Muhtar ” Queen de Lemon dan Karang anyar Agung ” Banyu lemon ” untuk bersama sama mengenalkan dalam pendistribusian ke luar kota. ( AB )
No Responses