Korem 071/Wk Gelar Aksi Bela Negara Kenalkan Wijaya Nutrition pada Petani
Mearindo. Cianjur – Indonesia sebagai sebuah negara dengan keragaman hayati yang sangat banyak dan potensi sumber energi yang besar merupakan salah satu negara yang diprediksi masuk dalam kategori MGI untuk negara berkekuatan besar. Namun untuk mencapai posisi tersebut harus ada kerja sama dari seluruh pihak yang ada di dalam negara. Demikian diungkapkan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, SSos MHan saat menjadi narasumber Aksi Bela Negara, Jumat (19/7) di Vila Lotus Garden Kampung Sindang Laya, Cianjur – Jawa Barat.
Dani menyebutkan, dalam mewujudkan prediksi tersebut, bela negara merupakan langkah utama yang harus dilakukan. “Saat ini imperialisme tidak lagi dilaksanakan dengan cara militer yang keras. Namun dilakukan secara halus tanpa meninggalkan tujuannya untuk menguasai pihak lain, yaitu dengan cara menggunakan proxy war,” ujarnya.
Contohnya adalah dengan merusak ketahanan pangan atau energi suatu negara untuk menciptakan ketergantungan negara pada negara lain. “Bela negara menjadi sebuah kepentingan bagi seluruh warga negara Indonesia, karena bela negara merupakan sebuah sikap untuk mempertahankan NKRI dengan meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Dani menjelaskan, bela negara dapat dilakukan secara aktif oleh setiap warga negara sesuai dengan profesi dan kemampuannya. “Termasuk anda yang saat ini berprofesi sebagai masyarakat pertanian / perkebunan di kabupaten cianjur ini. Karena bidang pertanian merupakan salah satu aspek strategis bagi negara. Bela negara yang anda lakukan akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional dan juga stabilitas kemandirian Indonesia. Jangan sampai kita mengalami kelangkaan pangan dan harus bergantung pada sumber asing. Karena ketahanan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia akan berpengaruh langsung pada kesejahteraan rakyat itu sendiri”, paparnya.
Dikatakan, tugas TNI AD yang di amanatkan dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 7 (2) butir b Operasi Militer Selain Perang (OMSP), Pasal 8 Point d tugas TNI AD “Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat” terutama yang terkait dengan penyiapan potensi sumber daya alam khususnya logistik wilayah. Dalam pelaksanaannya, TNI AD melakukan pembinaan ketahanan pangan dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) secara efektif, efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Guna mencapai keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pembinaan ketahanan pangan di seluruh jajaran, Korem 071/Wk melakukan terobosan baru dengan konsep “Back to Nature”. Utamanya dengan menghasilkan produk-produk pertanian organik yang benar-benar aman untuk dikonsumsi dan bebas dari residu bahan kimia yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan.
Usaha untuk meningkatkan hasil pertanian yang bermuara pada swasembada pangan dilakukan Korem 071/Wijayakusuma dengan memberikan pupuk organik bagi petani. Terobosan ini merupakan solusi bagi petani guna untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian maupun lahan pertanian. Pupuk nutrisi tanaman dan tanah tersebut “Pupuk Wijayakusuma”.
“Korem 071/Wk turut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan swasembada pangan, sebab ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan Nasional sehingga seluruh elemen bangsa termasuk Korem 071/Wk wajib berperan serta demi menjaga kedaulatan tanah air”, jelasnya.
“Pupuk Nutrisi Wijayakusuma ini semata-mata merupakan ikhtiar kami untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian”, lanjut Danrem.
“Yang melatarbelakangi kami turun kelapangan adalah adanya keluhan petani seperti kesuburan tanah, keasaman tanah dan hasil panen”, ujarnya.
Kolonel Dani juga menyampaikan, jajaran Korem 071/Wk melalui Kodim-Kodim jajaran Korem 071/Wk sudah menggunakan pupuk nutrisi yang bisa meningkatkan pH. “Diharapkan para petani kedepannya bisa sejajar dengan atau setara pengusaha ekonominya. Sebagai contoh, Dandim Tegal yang sudah mensosialisasikan pupuk Nutrisi Wijayakusuma kepada petani dengan membuka lahan 110 hektar sawah,” kata Kolonel Dani Wardhana.
“Tidak ada niat untuk mengintervensi petani untuk menggunakan pupuk nutrisi Wijayakusuma tersebut, tapi mencarikan solusi permasalahan tersebut. pupuk nutrisi tidak hanya digunakan untuk tanaman padi saja, tetapi juga bisa digunakan untuk tanaman bawang, sayur – sayuran, buah – buahan dan tanaman produktif lainnya, serta tambak udang, peternakan, perikanan, dan juga bisa digunakan untuk tanaman hias seperti anggrek, melati dan lain lain.”, terangnya.
Di Kodim 0712/Tegal, pupuk Wijayakusuma Nutrition sudah diuji cobakan di berbagai wilayah. Diantaranya di Desa Tarub Kecamatan Dukuh Waru Kabupaten Tegal. Padi yang dipupuk dengan Wijaya Nutrition diketahui lebih tahan dari serangan hama. Selain itu ada peningkatan hasil panen, dari semula hanya 6 kwintal sekarang menjadi 1 ton.
“Di Kabupaten Tegal khususnya, para petani banyak memakai pupuk Nutrisi Wijayakusuma. Tujuan dari Danrem masyarakat petani bisa senang, senyum dengan hasil yang memuaskan. Penggunaan pupuk nutrisi wijayakusuma selain digunakan oleh para petani di kabupaten tegal, juga digunakan di 8 kabupaten dan 2 kota lainnya wilayah korem 017/Wijayakusuma”, terangnya. (Dydy)
No Responses