banner 728x90

Biadab! Vidio Preman Massa Pendukung Jokowi Serang Jamaah Masjid JOGOKARYAN Jogyakarta

 

Mearindo.com – Jogyakarta – Ahad, 27 Januari 2019, waktu sore hari kabar tidak menyenangkan terjadi di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (27/1/19). Sekelompok oknum melakukan penyerangan terhadap Jamaah Masjid yang menjadi percontohan Nasional ini.

Kericuhan terjadi di beberapa titik usai massa ribuan relawan Jokowi menggelar deklarasi di Stadion Mandala Krida pada Sabtu, 27 Januari 2019. Kericuhan paska deklarasi relawan Jokowi ini terjadi di beberapa titik di Kota Yogyakarta.

Kabar keributan itu juga viral di media sosial baik WA maupun Facebook. Berdasarkan informasi yang beredar, penyerang melakukan aksi berupa pelemparan batu.

Minggu, tanggal 27 Januari 2019 sekitar pukul 16.00 WIB di Jl. DI Panjaitan Mantrijeron Kota Yogyakarta menuju ke selatan sampai di pertigaan Jogokaryan telah terjadi keributan antara Pemuda Masjid Jogokaryan dengan massa PDIP yang habis melaksanakan kegiatan Deklarasi dukungan Paslon 01 di Stadion Mandala Krida.

Adapun kronologi kejadian tersebut bermula pada pukul 16.05 WIB massa PDIP sepulang dari acara deklarasi dukungan Pilpres Calon No. 01 sedang melintas didepan Masjid Jogokaryan. Masa PDIP merusak Bendera, Spanduk Hizbulloh serta membleyer-bleyer Sepeda Motor di Masjid Jogokaryan.

Selanjutnya Pemuda Masjid Jogokaryan keluar dan menghadang dan mengejar massa PDIP dan terjadilah cekcok mulut, dan pada saat itu sempat terjadi ketegangan diantara kedua belah pihak.

Anggota TNI AD dari Babinsa Koramil 09/MJ (Serka Suyatno) dan Babinkamtibmas Polsek Mantrijeron melaksanakan pengamanan diantara kedua belah pihak dan melerai massa yang akan bentrok.

“Sudah diselesaikan takmir masjid tadi malam. Diselesaikan oleh takmir masjid dengan Muspika. Tadi malam Dirreskrimum juga datang. Sudah diselesaikan,” ujar Bimo.

Sementara itu takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Fanni, kericuhan terjadi bersamaan dengan bubarnya jamaah yang tengah mengikuti acara pemilihan takmir dan pengajian. Saat bubar pengajian, kata Fani, dari arah barat ada pelemparan batu.

“Lemparan kena pagar dan tenda buat pengajian (lemparan batu). Tidak ada kerusakan kaca (masjid),” terang Fanni

Pada pukul 17.15 WIB kedua belah pihak difasilitasi oleh Bawaslu, Polsek Mantrijeron dan Koramil 09/MJ melaksanakan mediasi di Pendopo Kecamatan Mantrijeron, adapun mediasi di hadiri oleh Camat Mantrijeron – Kapolsek Mantrijeron – Danramil 09/MJ – Bawaslu – Panwas Kec. MJ – Ustadz M. Fanni Rahman (Ketua Takmir Masjid Jogokaryan – Junianto (Ketua PDIP) – Darrohman Ketua FJI DIY.

Dalam mediasi tersebut Camat Mantrijeron menghimbau persoalan keributan yang terjadi Minggu sore dapat diselesaikan dengan baik.

“Kita sama-sama anak bangsa dan warga masyarakat. Semoga nanti dalam mediasi tidak ada ketegangan diantara kedua belah pihak, sehingga suasana segera aman, terkendali di luar Masyarakat,” ujar Camat

Kapolsek Mantrijeron memberikan keterangan pihaknya akan musyawarah di ruangan Bpk Camat Mantrijeron ini untuk melaksanakan penyelesaian masalah yang terjadi tadi sore.

“Mudah-mudahan kita dapat keputusan yang terbaik. Niat kita menyelesaikan permasalahan, Kita akan menjadi mediasi yang netral dan tidak akan berpihak kesalah satu. Tujuan kita beretikad, wilayah di Mantrijeron harus menjadi rukun dan lebih baik bermasyarakat kedepannya”,

Sedangkan Danramil 09/MJ mengatakan:

“Saya berharap permasalahan ini selesai malam ini juga sesuai apa yang akan di sepakati bersama kedua belah pihak. Masalah ini jangan sampai berkembang ke masyarakat khususnya wilayah Kota Yogyakarta. Kami dari pihak aparat menjembatani kedua belah pihak untuk bermediasi mencari titik terang menyelesaikan permasalahan ini dengan damai”.

Sementara itu Ustadz M. Fanni Rahman perwakilan dari remaja masjid berharap agar masa simpatisan PDIP yang melakukan pelemparan ke arah masjid punya etika baik yakni meminta maaf agar keadaan kondusif.

“Mumpung berita ini belum melebar kemana-mana, karena saat ini isu Masjid Jogokaryan yang di lempar batu oleh salah satu pihak simpatisan PDIP (Sdr Kelinci) segera minta maaf ke Masjid Jogokaryan Mantrijeron”, ujar Ustd Fanni.

Sedangkan perwakilan dari simpatisan PDIP, Junianto menyampaikan permohonan maaf dan berharap permasahalan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ia juga berjanji akan membawa pelaku pelempara untuk meminta maaf kepada pihak masjid.

“Saya sebagai yang di tuakan di DPC PDIP Mantrijeron apabila ada suatu hal yang salah diantara temen kita dari Jamaah Masjid Jogokaryan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kita berharap kedepan semua antar warga bisa bersilaturahmi dengan baik, kita bisa meredam masing-masing, perbedaan pandangan boleh tapi tujuan kita sama. Semua ini menjadi pembelajaran bagi kita kebelakangnya”, kata Junianto

Setelah diadakan mediasi selanjutnya dilaksanakan konsep perdamaian antara kedua belah pihak dan membuat Surat Pernyataan. Mediasi kedua belah pihak di dapat keputusan saling menjaga kondusifitas wilayah Mantrijeron bersama-sama.

Sumber Vidio
Video: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10213610444475925&id=1247808858

Kontributor : Gesang

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan