DPRD Kabupaten Magetan Sidak Lokasi Jembatan Kiringan Magetan
Magetan – Mearindo.com, Komisi D Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magetan antara lain Rinita Sofia Hadi dari PDIP, dr
Pangayoman dari Partai Demokrat, Djoni Purnomo dari PKS, Hadi Sutikno dari
Partai Golkar ke empat anggota DPRD menggelar sidak
ke lokasi jembatan rusak di Jalan desa Kiringan Kecamatan Takeran Kabupaten
Magetan, Sebagai respon terhadap laporan masyarakat yang diterimanya melalui
media social, Rabu (15/3/2017)
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magetan antara lain Rinita Sofia Hadi dari PDIP, dr
Pangayoman dari Partai Demokrat, Djoni Purnomo dari PKS, Hadi Sutikno dari
Partai Golkar ke empat anggota DPRD menggelar sidak
ke lokasi jembatan rusak di Jalan desa Kiringan Kecamatan Takeran Kabupaten
Magetan, Sebagai respon terhadap laporan masyarakat yang diterimanya melalui
media social, Rabu (15/3/2017)
Setibanya di lokasi, ke empat komisi D yang didampingi
Kepala
bidang Bina Marga Ir. Muchtar Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kabupaten Magetan terlihat kaget melihat kondisi jembatan yang tidak bisa
lagi dilalui kendaraan roda empat. Pasalnya, meski struktur Jembatan Desa Kiringan ini masih tampak kokoh, namun karena
jembatan ini mengalami erosi dari gerusan air yang mengalir dari kali yang
cukup derasa saat kejadian dua minggu yang lalu.
Kepala
bidang Bina Marga Ir. Muchtar Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kabupaten Magetan terlihat kaget melihat kondisi jembatan yang tidak bisa
lagi dilalui kendaraan roda empat. Pasalnya, meski struktur Jembatan Desa Kiringan ini masih tampak kokoh, namun karena
jembatan ini mengalami erosi dari gerusan air yang mengalir dari kali yang
cukup derasa saat kejadian dua minggu yang lalu.
Jembatan Desa Kiringan Takeran ini di bangun pada
tahun 1990 kurang lebih umur sudah sekitar 27 tahun, dan jembatan ini termasuk
penghubung dari desa kiringan ke desa Nguntoronadi bahkan bisa menuju ke Dolopo
artinya jalan ini termasuk jalan vital penghubung dari satu desa ke desa lain
atau juga bisa dibilang ke desa kabupaten Madiun.
tahun 1990 kurang lebih umur sudah sekitar 27 tahun, dan jembatan ini termasuk
penghubung dari desa kiringan ke desa Nguntoronadi bahkan bisa menuju ke Dolopo
artinya jalan ini termasuk jalan vital penghubung dari satu desa ke desa lain
atau juga bisa dibilang ke desa kabupaten Madiun.
Apalagi kawasan di sekitar jembatan cukup padat
penduduk dan merupakan akses pengubung Desa Kiringan Kecamatan Takeran ke Desa Nguntoronadi Kecamatan
Nguntoronadi. Karenanya Ke empat angota DPRD dari Komisi D tersebut meminta PU
segera mengambil tindakan guna memperbaiki jembatan.
penduduk dan merupakan akses pengubung Desa Kiringan Kecamatan Takeran ke Desa Nguntoronadi Kecamatan
Nguntoronadi. Karenanya Ke empat angota DPRD dari Komisi D tersebut meminta PU
segera mengambil tindakan guna memperbaiki jembatan.
Dalam wawancaranya dari ke empat Komisi D di wakili
oleh dr Pangayoman, mengatakan “tadi sebelum kita ke jembatan Kiringan, kami
sidak di Perempatan Desa Nguri untuk mengecek laporan masyarakat bahwa jalan di
perempatan Desa Nguri setiap habis selesai di betuli selang berapa minggu pati
rusak lagi ini sudah diketemukan penyebabnya yaitu di bawah jalan terdapat
saluran air dan ini sudah ditemukan cara penanggulanya,”jelas Pangayoman kepada
para wartawan, Rabu (15/3/2017).
oleh dr Pangayoman, mengatakan “tadi sebelum kita ke jembatan Kiringan, kami
sidak di Perempatan Desa Nguri untuk mengecek laporan masyarakat bahwa jalan di
perempatan Desa Nguri setiap habis selesai di betuli selang berapa minggu pati
rusak lagi ini sudah diketemukan penyebabnya yaitu di bawah jalan terdapat
saluran air dan ini sudah ditemukan cara penanggulanya,”jelas Pangayoman kepada
para wartawan, Rabu (15/3/2017).
Lanjunya kita melanjutkan ke desa Tanjung Sepreh untuk
mengontrol laporan masyarakat bahwa jalan di desa Tanjung Spres mengalami
banyak kerusakan akibat banyaknya Penambang yang serentak untuk memenuhi di
proyek Magetan juga untuk memenugi Proyek Nasional Jalan Told an ini sudah di
perbaiki secara tambal sulam dari dinas PU dan nantinya setelah proyek nasional
jalan tol pasti dianggarkan untuk dibenahi seperti sedia kala.
mengontrol laporan masyarakat bahwa jalan di desa Tanjung Spres mengalami
banyak kerusakan akibat banyaknya Penambang yang serentak untuk memenuhi di
proyek Magetan juga untuk memenugi Proyek Nasional Jalan Told an ini sudah di
perbaiki secara tambal sulam dari dinas PU dan nantinya setelah proyek nasional
jalan tol pasti dianggarkan untuk dibenahi seperti sedia kala.
“Untuk Jembatan Desa Kiringan ini penyebanyanya adalah
aliran air dari kali lewatnya di bawah lantai mengakibatkan penggerusan di
bagian badan talud sehingga separoh dari badan talud ambrol baik dari sisi
barat dan timur jembatan dan hari ini pihak PU sudah mulai membenahi jalan
tersebut semoga paling lambat 3 Minggu hingga 3 bulan sudah bisa dilalu oloeh
kendaraan roda dua maupun Roda 4,”terangnya.
aliran air dari kali lewatnya di bawah lantai mengakibatkan penggerusan di
bagian badan talud sehingga separoh dari badan talud ambrol baik dari sisi
barat dan timur jembatan dan hari ini pihak PU sudah mulai membenahi jalan
tersebut semoga paling lambat 3 Minggu hingga 3 bulan sudah bisa dilalu oloeh
kendaraan roda dua maupun Roda 4,”terangnya.
Sementara itu, Kepala bidang Bina Marga Ir.
Muchtar Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Magetan mengungkapkan,
“memang sebelum sudah kami anggarkan untuk jembatan desa Kiringan ini sebanyak
Rp. 160 juta tapi belum waktunya cuaca dan kondisi berkata lain akhirnya
sebagian talud jembatan tersebut jebol sisi barat dan timur jembatan untuk hal
ini Dinas PU menambahkan anggaran untuk Renovasi senilai Rp 200 juta jadi total
Rp. 360 juta,” ujur Muchtar.
Muchtar Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Magetan mengungkapkan,
“memang sebelum sudah kami anggarkan untuk jembatan desa Kiringan ini sebanyak
Rp. 160 juta tapi belum waktunya cuaca dan kondisi berkata lain akhirnya
sebagian talud jembatan tersebut jebol sisi barat dan timur jembatan untuk hal
ini Dinas PU menambahkan anggaran untuk Renovasi senilai Rp 200 juta jadi total
Rp. 360 juta,” ujur Muchtar.
Lanjutnya, saat sekarang Magetan termasuk salah satu
percontohan untuk Sisrtem Kabupaten Road Managemen Sistem (KRMS) yang merupakan
data Base suatu hitungan yang mana sudah terprogram dari awal yang nantinya
tinggal membukan dan untuk melanjutkanya tinggal menyurve dengan hitungan sudah
pasti.
percontohan untuk Sisrtem Kabupaten Road Managemen Sistem (KRMS) yang merupakan
data Base suatu hitungan yang mana sudah terprogram dari awal yang nantinya
tinggal membukan dan untuk melanjutkanya tinggal menyurve dengan hitungan sudah
pasti.
“Seandainya nanti saya tidak di PU lagi sudah ada
tinggal yang gampang untuk meneruskan suatu program dalam satu dat base,”pungkas
Muchtar. (Lak/Adv)
tinggal yang gampang untuk meneruskan suatu program dalam satu dat base,”pungkas
Muchtar. (Lak/Adv)
No Responses