Deman Berdarah di Magetan Menurun 50 Persen
Dinkes juga telah
melakukan fogging atau pengasapan sebanyak 30 kali di sejumlah daerah sebaran
penyakit tersebut ujar Didik Kepala Bidang
Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Magetan,
Jumat (24/3/2017)
melakukan fogging atau pengasapan sebanyak 30 kali di sejumlah daerah sebaran
penyakit tersebut ujar Didik Kepala Bidang
Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Magetan,
Jumat (24/3/2017)
Magetan – Mearindo.com, Selama periode Januari hingga awal
Maret 2017, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan telah menangani kurang
lebih 35 kasus demam berdarah (DB) di wilayah setempat.
Maret 2017, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan telah menangani kurang
lebih 35 kasus demam berdarah (DB) di wilayah setempat.
Dari
temuan 35 kasus demam berdarah tersebut, kata dia, paling banyak terjadi di
Desa Gorang Gareng, Kecamatan Kawedanan, yang mencapai lima kasus. Hal itu
karena kondisi lingkungan setempat yang dinilai tidak sehat, di mana banyak
semak, genangan air, dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan oleh warga
masih kurang.
temuan 35 kasus demam berdarah tersebut, kata dia, paling banyak terjadi di
Desa Gorang Gareng, Kecamatan Kawedanan, yang mencapai lima kasus. Hal itu
karena kondisi lingkungan setempat yang dinilai tidak sehat, di mana banyak
semak, genangan air, dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan oleh warga
masih kurang.
“Sedangkan
sisa kasus lainnya hampir merata di sejumlah wilayah kecamatan lainnya yang ada
di Kabupaten Magetan,” ungkap dia.
sisa kasus lainnya hampir merata di sejumlah wilayah kecamatan lainnya yang ada
di Kabupaten Magetan,” ungkap dia.
Didik memprediksi
jumlah kasus tersebut dapat bertambah seiring masih tingginya curah hujan pada
awal tahun 2017. Meski demikian, serangan penyakit demam berdarah tetap harus
diwaspadai, baik saat musim hujan maupun musim kemarau.
jumlah kasus tersebut dapat bertambah seiring masih tingginya curah hujan pada
awal tahun 2017. Meski demikian, serangan penyakit demam berdarah tetap harus
diwaspadai, baik saat musim hujan maupun musim kemarau.
Guna
mencegah penyakit demam berdarah menular ke banyak warga, Dinkes meminta warga
Kabupaten Magetan untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
mencegah penyakit demam berdarah menular ke banyak warga, Dinkes meminta warga
Kabupaten Magetan untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
Hal
lain yang tidak kalah penting adalah rajin melakukan kegiatan pemberatasan
sarang nyamuk, di antaranya dengan 3 M, yakni menguras bak kamar mandi minimal
sepekan sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur benda bekas yang
dapat menimbulkan genangan air sebagai media tempat berkembang biak nyamuk
pembawa virus demam berdarah.
lain yang tidak kalah penting adalah rajin melakukan kegiatan pemberatasan
sarang nyamuk, di antaranya dengan 3 M, yakni menguras bak kamar mandi minimal
sepekan sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur benda bekas yang
dapat menimbulkan genangan air sebagai media tempat berkembang biak nyamuk
pembawa virus demam berdarah.
Warga
juga diimbau waspada jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi
hingga lebih dari tiga hari. “Hendaknya segera dibawa ke layanan kesehatan
untuk diperiksa penyebab dari demam tersebut,” kata dia.
juga diimbau waspada jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi
hingga lebih dari tiga hari. “Hendaknya segera dibawa ke layanan kesehatan
untuk diperiksa penyebab dari demam tersebut,” kata dia.
Dinkes
mencatat selama tahun 2016, jumlah kasus sebaran penyakit demam berdarah di
wilayah Kabupaten Magetan mencapai lebih dari 259 kasus. Dari jumlah tersebut,
sebanyak lima penderita di antaranya meninggal dunia karena terlambat mendapat
penaganan medis dan untuk saat sekarang Kabupaten Magetan tergolong sangat
minim jumlahnya kalau dibilang Sejawa Timur rengking terendah dengan nomer urut
35 dari 38 Kota/Kabupaten.(lak)
mencatat selama tahun 2016, jumlah kasus sebaran penyakit demam berdarah di
wilayah Kabupaten Magetan mencapai lebih dari 259 kasus. Dari jumlah tersebut,
sebanyak lima penderita di antaranya meninggal dunia karena terlambat mendapat
penaganan medis dan untuk saat sekarang Kabupaten Magetan tergolong sangat
minim jumlahnya kalau dibilang Sejawa Timur rengking terendah dengan nomer urut
35 dari 38 Kota/Kabupaten.(lak)
No Responses