PERUBAHAN DEMI KEMAJUAN
Dibuat oleh Lilik Abdi Kusuma – Wartawan
Mearindo.com
Mearindo.com
Setiap manusia memiliki
cita-cita. Itulah yang menggerakan dirinya, menghidupkan dirinya, yang memberi
energi daya gerak itulah merupakan suatu keinginan dalam perubahan demi
kemajuan yang selama ini selalu tersisihkan atau bisa juga yang terpinggirkan.
Bisa seorang petani, buruh, nelayan, kaum professional, pedagang, dan golongan
tertindas lainnya.
cita-cita. Itulah yang menggerakan dirinya, menghidupkan dirinya, yang memberi
energi daya gerak itulah merupakan suatu keinginan dalam perubahan demi
kemajuan yang selama ini selalu tersisihkan atau bisa juga yang terpinggirkan.
Bisa seorang petani, buruh, nelayan, kaum professional, pedagang, dan golongan
tertindas lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, aku kerap melihat
seorang kapitalis. Mesti diakui , memang ya tapi aku juga ingin menyarankan
agar memperbaiki kapitalismenya itu agar lebih menjadi manusiawi. Tentu itu
merupakan suatu perjuangan yang berat , karena itu aku tidak dapat berjalan sendirian.
Aku mesti begandengan tangan dengan para kaum tertindas. Karena mereka adalah
bagian yang terpenting dari perubahan tersebut.
seorang kapitalis. Mesti diakui , memang ya tapi aku juga ingin menyarankan
agar memperbaiki kapitalismenya itu agar lebih menjadi manusiawi. Tentu itu
merupakan suatu perjuangan yang berat , karena itu aku tidak dapat berjalan sendirian.
Aku mesti begandengan tangan dengan para kaum tertindas. Karena mereka adalah
bagian yang terpenting dari perubahan tersebut.
Melalui partisipasi merekalah kita bersama- sama
dapat merevisi repormasi yang susah berjalan kurang lebih dari dua puluh lima
tahun yang tidak ada perubahan secara menonjol, dengan kerja sama seluruh
golongan inilah kita dapat mengembangkan kelas bawah menjadi kelas menengah
hingga akhirnya menjadi kelas atas demi kesejahteraan yang bukan hanya Cuma
untuk mengurangi jumlah keluarga miskin tapi sekaligus untuk mengapuskan
golongan individualis dan rasa mau kaya sendiri.
dapat merevisi repormasi yang susah berjalan kurang lebih dari dua puluh lima
tahun yang tidak ada perubahan secara menonjol, dengan kerja sama seluruh
golongan inilah kita dapat mengembangkan kelas bawah menjadi kelas menengah
hingga akhirnya menjadi kelas atas demi kesejahteraan yang bukan hanya Cuma
untuk mengurangi jumlah keluarga miskin tapi sekaligus untuk mengapuskan
golongan individualis dan rasa mau kaya sendiri.
Aku tidak peduli pada cap atau lebel yang mereka
berikan kepada aku kalau dengan cita-cita itu kemudian aku di setempel sebagai
orang sosialis, semua aku tidak peduli, karena aku sekaligus dapat mengerejakan
hal-hal dengan efesien sebagai seorang kapetalis. Lagi pula, kita mesti
meninggalkan kolektifitas ala orde baru yang hanya berorentasi pada kekuasaan
semata.
berikan kepada aku kalau dengan cita-cita itu kemudian aku di setempel sebagai
orang sosialis, semua aku tidak peduli, karena aku sekaligus dapat mengerejakan
hal-hal dengan efesien sebagai seorang kapetalis. Lagi pula, kita mesti
meninggalkan kolektifitas ala orde baru yang hanya berorentasi pada kekuasaan
semata.
Karena rezim kekuasaan malah akan memandulan emansipasi
setiap warga Negara, oleh karena itu kita harus belajar banyak dari kegagalan
dan delima yang di alami republic ini, dalam meredam nasionalisime yang
berkelebihan, sekaligus keberhasilan negeri ini. Dalam proses belajar inilah
aku kemudian mengharapkan suatu pemimpin yang menguasai BHENIKA TUNGGAL IKA
yang sesuai dengan Negara yang berpulau – pulau .
setiap warga Negara, oleh karena itu kita harus belajar banyak dari kegagalan
dan delima yang di alami republic ini, dalam meredam nasionalisime yang
berkelebihan, sekaligus keberhasilan negeri ini. Dalam proses belajar inilah
aku kemudian mengharapkan suatu pemimpin yang menguasai BHENIKA TUNGGAL IKA
yang sesuai dengan Negara yang berpulau – pulau .
Salah satu hal yang sangat jelas bisa kita segera
petik sebagai buah pelajaran adalah tidak mungkin kita membangun Negara ini
apabila pondasinya masih lemah, landasan musti diperkuat dan lainnya mesti
dibersihkan dari segala kotoran dan kejahatan, Reformasi yang berjalan hampir dua
puluh lima tahun ini belum menghasilkan apa-apa bagi rakyat bahkan menambah
banyak remah-remah yang mudah terbakar. Rakyat selalu menunggu perubahan yang
berarti demi kelangsungan pemerintah yang sesuai jalur kehidupan yang sejalan
dengan sila-sila di Pancalisa sebagai pedoman dasar Negara ini.
petik sebagai buah pelajaran adalah tidak mungkin kita membangun Negara ini
apabila pondasinya masih lemah, landasan musti diperkuat dan lainnya mesti
dibersihkan dari segala kotoran dan kejahatan, Reformasi yang berjalan hampir dua
puluh lima tahun ini belum menghasilkan apa-apa bagi rakyat bahkan menambah
banyak remah-remah yang mudah terbakar. Rakyat selalu menunggu perubahan yang
berarti demi kelangsungan pemerintah yang sesuai jalur kehidupan yang sejalan
dengan sila-sila di Pancalisa sebagai pedoman dasar Negara ini.
Salah satu hal yang bisa kita petik sebagai buah
pelajaran adalah tidak mungkin kita membangun Negara ini apabila pondasinya
masih lemah, Landasan musti diperkuat dan lantai mesti di bersihan dari segala
hal kotoran dan kejahatan, reformasi yang berjalan ini belum menghasilkan
apa-apa bagi rakyat, tidak bisa tidak, kita harus merevolusikan reformasi ini.
Karena reformasi yang selama ini malah menumpahkan bensin keatas lantai rumah
kita ini yaitu Indonesia ini, Jangan sampai hanya satu dua orang yang ingin
merebut kekuasaan sengaja membuang puntung rokok ke atas lantai rumah kita ini
sehingga rumah kita sebagai tempat perlindungan terbakar sehingga seluruh warga
turut terbakar.
pelajaran adalah tidak mungkin kita membangun Negara ini apabila pondasinya
masih lemah, Landasan musti diperkuat dan lantai mesti di bersihan dari segala
hal kotoran dan kejahatan, reformasi yang berjalan ini belum menghasilkan
apa-apa bagi rakyat, tidak bisa tidak, kita harus merevolusikan reformasi ini.
Karena reformasi yang selama ini malah menumpahkan bensin keatas lantai rumah
kita ini yaitu Indonesia ini, Jangan sampai hanya satu dua orang yang ingin
merebut kekuasaan sengaja membuang puntung rokok ke atas lantai rumah kita ini
sehingga rumah kita sebagai tempat perlindungan terbakar sehingga seluruh warga
turut terbakar.
Rakyat menunggu seorang pemimpin yang mau berpeluh
membersihkan lantai dari ceceran itu, menjadi lantai yang nyaman untuk di
tinggali dan untuk bekerja, Pemimpin ini musti didukung oleh partai politik
atau Indefenden yang didukung rakyaknya yang mencapai 60 persen dari jumlah
penduduk yang ada di Negara ini yang mampu memperdayakan konstituennya, Seluruh
komponen Negara mesti bersama-sama mendaulatkan rakyat. Hanya dengan kedaulatan
lah kita bisa mencapai tujuan – tujuan bangsa ini.
membersihkan lantai dari ceceran itu, menjadi lantai yang nyaman untuk di
tinggali dan untuk bekerja, Pemimpin ini musti didukung oleh partai politik
atau Indefenden yang didukung rakyaknya yang mencapai 60 persen dari jumlah
penduduk yang ada di Negara ini yang mampu memperdayakan konstituennya, Seluruh
komponen Negara mesti bersama-sama mendaulatkan rakyat. Hanya dengan kedaulatan
lah kita bisa mencapai tujuan – tujuan bangsa ini.
Seperti keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia ini , partisipasi rakyat adalah kunci dalam menggapai cita-cita
Negara-bangsa. Bahkan daya uang dan energi kekuasaan akan melemahkan apabila
tanpa partisipasi warga sama sekali percuma saja ribuan bendera dikibarkan
seantero pulau, jika itu berasal dari sebuah pabrik. Akan lebih berarti satu
dua bendera berkibar tetapi berasal dari mesin jahit milik salah satu taylor,
dari bambu milik petani, dan dipancangkan oleh sipulan.
Indonesia ini , partisipasi rakyat adalah kunci dalam menggapai cita-cita
Negara-bangsa. Bahkan daya uang dan energi kekuasaan akan melemahkan apabila
tanpa partisipasi warga sama sekali percuma saja ribuan bendera dikibarkan
seantero pulau, jika itu berasal dari sebuah pabrik. Akan lebih berarti satu
dua bendera berkibar tetapi berasal dari mesin jahit milik salah satu taylor,
dari bambu milik petani, dan dipancangkan oleh sipulan.
Apabila uang dan kekuasaan memang sangat berdaya,
telah puluhan pemimpin yang jatuh pada saat mereka dipuncak kekayaan dan
kekuasaan, mengapa demikian? Jawabannya karena rakyatnya tidak lagi mempercayai
pemimpinnya, rakyat yang memberikan amanah, rakyat yang memberikan legitimasi.
Maka modal seorang pemimpin adalah kejujuran dan kebijaksanaan, bukan uang dan
kekuasaan, tanpa partisipasi rakyat, siapapun dia akan kalah. Tak peduli ia
sekarang sedang menjadi pemimpin kepala Negara, kelompok sindroma pasca
kekuasaan ataupun mahasiswa yang ngaku mewakili hati nurani. Jika rakyat tidak
bersama-sama mereka, perjuangan merebut kekuasaan ini akan sia-sia. Karena itu,
para pemimpin musti mengubah landasan moral mereka. hati nurani rakyat musti
menjadi pedoman. Untuk mempertahankan bangsa dan Negara ini untuk itu kita
harus merombak nilai-nilai kesadaran moral dan budaya.
telah puluhan pemimpin yang jatuh pada saat mereka dipuncak kekayaan dan
kekuasaan, mengapa demikian? Jawabannya karena rakyatnya tidak lagi mempercayai
pemimpinnya, rakyat yang memberikan amanah, rakyat yang memberikan legitimasi.
Maka modal seorang pemimpin adalah kejujuran dan kebijaksanaan, bukan uang dan
kekuasaan, tanpa partisipasi rakyat, siapapun dia akan kalah. Tak peduli ia
sekarang sedang menjadi pemimpin kepala Negara, kelompok sindroma pasca
kekuasaan ataupun mahasiswa yang ngaku mewakili hati nurani. Jika rakyat tidak
bersama-sama mereka, perjuangan merebut kekuasaan ini akan sia-sia. Karena itu,
para pemimpin musti mengubah landasan moral mereka. hati nurani rakyat musti
menjadi pedoman. Untuk mempertahankan bangsa dan Negara ini untuk itu kita
harus merombak nilai-nilai kesadaran moral dan budaya.
Yang terpenting dalam mebenahi mismajemen yang
terjadi lebih enam decade adalah Cuma melakukan perubahan mendasar. Kondisi
kita makin memburuk sepertinya keluarnya uang rakyat sekitar 700 triliun untuk
mereka kapitalisasi bank-bank plat merah maupun swasta yang kinerjanya sudah
tak pantas ditolong lagi. Dana sebesar itu dari pada untuk memperbaiki
kebobrokan, lebih baik dipakai untuk membangun sesuatu yang sifatnya konsorsium
baru nasional yang segar, belum lagi uang rakyat untuk mengganti Lumpur Lapindo
yang sebenarnya itu merupakan kesalahan manusia yang akhirnya di jadikan
bencana nasional. Masih lagi dikagetkan dengan masalah dana pajak dengan begitu
mudahnya di korup oleh seorang Gayus Tambunan seorang pegawai rendahan namun
bisa menggoyang bangsa ini.
terjadi lebih enam decade adalah Cuma melakukan perubahan mendasar. Kondisi
kita makin memburuk sepertinya keluarnya uang rakyat sekitar 700 triliun untuk
mereka kapitalisasi bank-bank plat merah maupun swasta yang kinerjanya sudah
tak pantas ditolong lagi. Dana sebesar itu dari pada untuk memperbaiki
kebobrokan, lebih baik dipakai untuk membangun sesuatu yang sifatnya konsorsium
baru nasional yang segar, belum lagi uang rakyat untuk mengganti Lumpur Lapindo
yang sebenarnya itu merupakan kesalahan manusia yang akhirnya di jadikan
bencana nasional. Masih lagi dikagetkan dengan masalah dana pajak dengan begitu
mudahnya di korup oleh seorang Gayus Tambunan seorang pegawai rendahan namun
bisa menggoyang bangsa ini.
Dan masih banyak rentetan para penghisap uang rakyak
yang seharusnya mereka biar jera melakukan korup maka hukum harus benar-benar
ditegakkan namun kenyataan itu tak kunjung datang. Malah akhir-akhir ini timbul
disaat pesta sea game yang Negara ini menjadi tuan rumah dalam persiapannya
begitu pandainya memanfaat momen ini dijadikan ajang pembangian kue-kue yang seharusnya
itu tidak terjadi. Apakah negeri ini sudah menjadi kebiasaan di korup semenjak
colonial Belanda, Jepang hingga sudah merdekapun negeri ini masih di
cabik-cabik oleh sebagian rakyatnya yang tamak, serakah, dan amat sangat rakus
bagaikan tikus-tikus yang berkedok.
yang seharusnya mereka biar jera melakukan korup maka hukum harus benar-benar
ditegakkan namun kenyataan itu tak kunjung datang. Malah akhir-akhir ini timbul
disaat pesta sea game yang Negara ini menjadi tuan rumah dalam persiapannya
begitu pandainya memanfaat momen ini dijadikan ajang pembangian kue-kue yang seharusnya
itu tidak terjadi. Apakah negeri ini sudah menjadi kebiasaan di korup semenjak
colonial Belanda, Jepang hingga sudah merdekapun negeri ini masih di
cabik-cabik oleh sebagian rakyatnya yang tamak, serakah, dan amat sangat rakus
bagaikan tikus-tikus yang berkedok.
Seharusnya pucuk pimpinan negeri ini tidak satupun
yang benar-benar melakukan penegakan hokum. Padahal tindakan tegas terhadap
para penjahat merupakan benefit yang luar biasa. Pereode dua puluh lima
terakhir pimpinan negri ini yang terdahulu merupakan fase yang paling terburuk.
Boleh dikata setiap pemimpin baru selanjutnya harus mulai membangun dari nol.
Di Negara yang berazaskan Pancasila ini, ternyata mempunyai BUMN yang terbanyak
di dunia mengalahkan Negara-negara sosialis. Intervesi Negara begitu besar,
padahal Pancasila adalah idiologi dan kekuatan tengah, jumlah BUMN yang hampir
300 buah ini harus dikurangi melalui privatisasi.
yang benar-benar melakukan penegakan hokum. Padahal tindakan tegas terhadap
para penjahat merupakan benefit yang luar biasa. Pereode dua puluh lima
terakhir pimpinan negri ini yang terdahulu merupakan fase yang paling terburuk.
Boleh dikata setiap pemimpin baru selanjutnya harus mulai membangun dari nol.
Di Negara yang berazaskan Pancasila ini, ternyata mempunyai BUMN yang terbanyak
di dunia mengalahkan Negara-negara sosialis. Intervesi Negara begitu besar,
padahal Pancasila adalah idiologi dan kekuatan tengah, jumlah BUMN yang hampir
300 buah ini harus dikurangi melalui privatisasi.
Strategi privatisasi harus benar. Privatisasi mesti
memiliki landasan moral, jujur, dan bijaksana. Asset yang ada mesti
dikembangkan menjadi satu dalam hal ini IMF dan bank dunia mesti ikut membangun
negeri ini dengan cara mengubah keseluruhan yang selama ini amburadul dalam
pengurusan serta manajemen yang acak-acakan.
memiliki landasan moral, jujur, dan bijaksana. Asset yang ada mesti
dikembangkan menjadi satu dalam hal ini IMF dan bank dunia mesti ikut membangun
negeri ini dengan cara mengubah keseluruhan yang selama ini amburadul dalam
pengurusan serta manajemen yang acak-acakan.
Negara tidak usah ikut usaha seperti biro perjalanan
wisata dan berdagang. Tidak ada gunanya bagi kepentingan masyarakat luas.
Berdasarkan pemikiran diatas maka strategi jangan terlalu tergesa-gesa karena
perlu memilah untuk kebaikan di masa depan. Sebaiknya negeri ini juga mesti
waspada terhadap musuh internal, yaitu UANG kepentingan partai dan kelompok
penguasa baru ini memang membutuhkan uang untuk menggerakan roda organisasi dan
mesin politiknya akibatnya mereka mudah di goda untuk melembek terhadap rayuan
uang yang ditawarkan oleh para broker, oleh karena itu para koruptor itu mesti
di tangkap untuk membuktikan bahwa pemerintah saat ini memiliki legitimasi dan
berwibawa. Kalau berani pemimpin ini mengatakan saya akan menyiapkan 100 peti
mati dan dari salah satu peti mati itu untuk pribadi saya apa bila dalam saya
mengemban amat kepemimpinan ternyata menyimpang dari undang-undang dan hukum
lakukanlah buat saya, siapa yang berbuat harus berani bertanggung jawab apapun
resikonya karena pernyataan ini yang membuat saya selaku pemimpin.
wisata dan berdagang. Tidak ada gunanya bagi kepentingan masyarakat luas.
Berdasarkan pemikiran diatas maka strategi jangan terlalu tergesa-gesa karena
perlu memilah untuk kebaikan di masa depan. Sebaiknya negeri ini juga mesti
waspada terhadap musuh internal, yaitu UANG kepentingan partai dan kelompok
penguasa baru ini memang membutuhkan uang untuk menggerakan roda organisasi dan
mesin politiknya akibatnya mereka mudah di goda untuk melembek terhadap rayuan
uang yang ditawarkan oleh para broker, oleh karena itu para koruptor itu mesti
di tangkap untuk membuktikan bahwa pemerintah saat ini memiliki legitimasi dan
berwibawa. Kalau berani pemimpin ini mengatakan saya akan menyiapkan 100 peti
mati dan dari salah satu peti mati itu untuk pribadi saya apa bila dalam saya
mengemban amat kepemimpinan ternyata menyimpang dari undang-undang dan hukum
lakukanlah buat saya, siapa yang berbuat harus berani bertanggung jawab apapun
resikonya karena pernyataan ini yang membuat saya selaku pemimpin.
Sekali lagi kita harus merepolusi reformasi juga
merevolusi penegak hukum, rasa keadilan masyarakat harus didahulukan
dibandingkan ketaatan pada pasal-pasal undang-undang. Tentu rasa keadilan
masyarakat akan terusik jika melihat pelaku bisnis yang mencuri triliun dihukum
Cuma enam bulan, sama dengan hukuman pencuri ayam.
merevolusi penegak hukum, rasa keadilan masyarakat harus didahulukan
dibandingkan ketaatan pada pasal-pasal undang-undang. Tentu rasa keadilan
masyarakat akan terusik jika melihat pelaku bisnis yang mencuri triliun dihukum
Cuma enam bulan, sama dengan hukuman pencuri ayam.
Pepatah mengatakan “ikan busuk selalu dari
kepalanya” krisis ini dimulai dari krisis di kalangan elit, krisis kepemimpinan
inipun perlu di revolusi. Pemimpin harus bertidak tegas bukan terus berkompromi
demi mengisi pundi pundi rupiah dan kelompoknya.
kepalanya” krisis ini dimulai dari krisis di kalangan elit, krisis kepemimpinan
inipun perlu di revolusi. Pemimpin harus bertidak tegas bukan terus berkompromi
demi mengisi pundi pundi rupiah dan kelompoknya.
Oleh sebab itu pemimpin harus memberi contoh dan
tauladan hidup yang bersih dan sederhan, karena pemberantasan korupsi mesti
dimulai dari kepala busuk itu, krisis multidemensi kita tak akan pernah selesai
kalau kita tidak menjalankan solusi yang utama merevolusi penegak hukum seperti
memilih jaksa agung yang bersih dan berani dan di berlakukannya hukuman minimal
untuk kejahatan ekonomi yaitu korupsi lebih dari sekian juta harus dihukum minimal
sepuluh tahun misalnya.
tauladan hidup yang bersih dan sederhan, karena pemberantasan korupsi mesti
dimulai dari kepala busuk itu, krisis multidemensi kita tak akan pernah selesai
kalau kita tidak menjalankan solusi yang utama merevolusi penegak hukum seperti
memilih jaksa agung yang bersih dan berani dan di berlakukannya hukuman minimal
untuk kejahatan ekonomi yaitu korupsi lebih dari sekian juta harus dihukum minimal
sepuluh tahun misalnya.
No Responses