banner 728x90

169 Tewas Dan 481 Orang Positif HIV Rekor Madiun Selama 14 tahun

Madiun-Media Online Mearindo.Com – Semenjak
Lokalisa dibuyarkan khususnya di Kabupaten Madiun, penularan HIV/AIDS di
Kabupaten Madiun sejak tahun 2002 hingga 2017 sangat memprehatinkan karena
pertumbuhannya sangat cepat kalau tidak ditangani secara serius dan melibatkan
semua pihak demi Kabupaten Madiun kota yang terbebas HIV/AIDS atau minimal
mengurangi perkembangannya.
Selama Januari hingga Desember 2016, Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat telah menemukan sebanyak 66
kasus baru penderita HIV/AIDS di wilayah setempat.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Upaya
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo,
mengatakan, jumlah tersebut bertambah dari temuan yang disebutkan Dinkes
setempat saat peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember 2016 yang mencatat
60 kasus HIV/AIDS baru di Kabupaten Madiun selama Januari hingga awal Desember
2016.
“Jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Madiun tergolong
tinggi. Awal tahun 2017 ini saja, kami sudah mendapat laporan dari puskesmas
tentang adanya orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang terdeteksi baru,” ujar Agung
Tri Widodo kepada Media Online Mearindo.Com via Hand Phone, Minggu (8/1/2017)
Menurut Agung Tri Widodo, dari puluhan temuan kasus
baru tersebut, ada yang masih merupakan kasus HIV, namun ada juga yang telah
positif AIDS. Dari 66 kasus temuan baru HIV/AIDS, sebanyak enam penderita di
antaranya telah meninggal dunia.
Dinkes Kabupaten Madiun mencatat, total jumlah
penderita HIV/AIDS di wilayah setempat sejak ditemukan pertama kali tahun 2002
hingga akhir Desember 2016 telah mencapai 481 orang. Dari 481 kasus tersebut,
sebanyak 169 ODHA di antaranya telah meninggal dunia.
Pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan intensif
untuk deteksi dini guna mencari kasus baru HIV/AIDS di wilayah kerjanya,
sehingga pasien dapat segera diobati. Pemeriksaan cepat tersebut baik dilakukan
oleh Dinas Kesehatan sendiri maupun bekerja sama dengan PMI dan Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) setempat.
Agung Tri Widodo menambahkan, deteksi dini HIV/AIDS
penting dilakukan agar pengobatan seumur hidup oleh si penderita dapat lebih
maksimal. Selain itu, untuk mengedukasi si penderita agar menerapkan perilaku
hidup sehat sehingga tidak menyebarkan HIV/AIDS yang telah diidapnya ke orang
lain.
“Dengan demikian, diharapkan kasus sebaran dan
temuan baru HIV/AIDS di Kabupaten Madiun dapat menurun. Sehingga, pemerintah
dapat fokus pada pengobatan ODHA yang telah terdeteksi selama ini,” pungkas
Agung Tri Widodo.(lak)
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan