banner 728x90

Bantuan Pakaian Bekas Jadi Sampah Di Lokasi Bencana

Magetan-Mearindo. Berita tentang baju
bekas yang menumpuk di berbagai pos relawan di lokasi bencana Banjir Garut dan
Tanah Lonsor ternyata bukan sekedar isu belaka. Hal ini sangat dikeluhkan para
korban bencana lantaran saat ini yang menjadi kebutuhan fital adalah sembako, alat untuk membersihkan sampah banjir dan
tempat yang layak untuk bertahan. 28/09/2016
Menurut Iwan relawan Ideru yang berada
dilokasi bencana sejak sehari pasca terjadinya bencana melakukan pemantauan
terhadap pendistribusian bantuan dari berbagai penjuru yang masuk melalui pos
pos relawan bencana menyatakan bahwa bantuan layak pakai atau pakaian bekas
yang disumbangkan sudah terlalu banyak sehingga bisa menjadi sampah baru di
lokasi bencana. Menurutnya saat ini para korban sangat membutuhkan bahan baku
makanan dan minuman untuk bertahan menunggu proses pembersihan dan peulihan
sarana publik.
“Saya sudah lakukan pantauan terhadap
masuknya berbagai bantuan bencana, namun banyak pakaian bekasnya. Maka saya
sangat berharap kepada masyarakat untuk memberikan bantuan yang sangat fital
dibutuhkan korban, sedangkan pakaian bekas sudah menggunung dan saya yakin akan
menjadi sampah baru disini.” Ujar Iwan  
Sementara itu Palih Setiadi salah satu
relawan tanggap bencana juga menghimbau kepada masyarakat yang mendirikan posko
penggalangan bantuan bencana diberbagai wilayah agar mengabarkan kepada publik
mengenai berbagai kebutuhan mendesak korban bencana dengan cara berkoordinasi
dengan relawan yang berada dilokasi bencana, sehingga relawan posko bantuan
dapat mengabarkan kepada masyarakat tentang kebutuhan bantuan yang sangat
dibutuhkan para korban bencana baik korban banjir Garut maupun longsor
Sumedang.
Ditempat lain,Setyo Budi Hari Yanto yang
biasa dipanggil Hari selaku penggerak Posko Magetan Peduli Bencana yang berada
di Jalan A.Yani Desa Malang, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan merespon
kondisi tersebut dengan menghimbau kepada calon donatur agar memaksimalkan
bantuan berupa :
Sembako     (Beras– Minyak– Sagu–Gula– Buah–
Telur–Sayur– Dll)
Tikar
– Karpet – Selimut
Alat
Tulis Sekolah         (Sepatu – Tas – Buku
– Dll)
Jajanan
Anak  &  Mainan Anak
Alat
Mandi (Sabun – Handuk – Pasta & Sikat Gigi –  Dll)
Alat
Dapur (Panci – Wawan – Sotel – Piring – Sendok – Dll)
Pampers
Bayi & Pembalut Wanita
Alat
Sholat  (Sarung – Mukena – Sajadah – Dll)
Alat Sekrop, Grobag Sorong, Cangkul, Gerobak Sampah
“Kami prihatin bila pemberian bantuan
korban bencana ini hanya diniatkan untuk membersihkan almari dari pakaian yang
tidak layak kita pakai dan diberikan ke korban bencana karena kita menganggap
mereka layak memakaiaya, itu sangat ironis bagi kemanusiaan.” Keluh Hari
Sementara itu para korban bencana banjir
bukanya tidak memerlukan pakaian bekas, namun mereka tetap mengambil pakaian
seperlunya dan yang dianggap layak baginya, sebab mereka yakin bila kondisi
sudah normal maka mereka akan kembali bekerja dan menyekolahkan anak-anaknya.
Namun kondisi saat ini sambil menunggu pemulihan lokasi dari sampah dan
menunggu bantuan dari pemerintah berupa rumah huni mereka membutuhkan logistik
sembako dan peralatan lainya untuk mereka kembali mandiri mulai dari nol
bersama keluarga yang tersisa. (Tom-tom)
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan