banner 728x90

Pedoman Rebut Jakarta II Potensi Menang 85%

Oleh:
Alfian Tanjung*

Gonjang
ganjing jelang Pilkada serentak 15 Februari 2017 seolah menutup pintu untuk
memenangkan calon Pribumi Muslim ditanah Betawi, jawabannya adalah, kemenangan
merupakan suatu kepastian. Karena kita akan memulai dengan pertanyaan memangnya
siapa yang pilih Ahok pada Pilkada tanggal 20 September 2012 yang lalu? kita
TERBIUS dengan mantan walikota yang mewarisi FX Rudy di Solo dan BTP (Ahok) di
Jakarta.
Foto: Bersama Ibunda dan anak-anak saya
Berikut
ini argumentasi kita menang dengan skor 85%:
Pertama,
Ajaran Islam, dengan pedoman Quran dan sunah Rasulullah saw akan sangat efektif
dan mantap untuk mengkonsolidasi potensi semua Muslim dari berbagai daerah baik
dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dst yang memiliki KTP Jakarta, mereka
akan sangat mudah untuk bersatu. selanjutnya, Muhammadiyah, NU, MUI, MIUMI,
DDII, PII, HMI, FPI, Al-Irsyad, Persis, Taruna Muslim, serta tokoh
representatif, untuk menindaklanjutinya.
Rumusannya
tercantum dalam Alquran secara singkat bisa kita sebutkan: MEMAKAN DAGING BABI
ITU HARAM, MEMILIH PEMIMPIN KAFIR/FASIK ITU HARAM MAKA MEMILIH PEMIMPIN KAFIR =
MAKAN DAGING BABI.
Kedua,
Jiwa Pribumi, sejarah membuktikan pada saatnya kaum Pribumi akan tersadarkan
akan perilaku TIRANI MINORITAS dari kaum Cina dan Kristen pada fase tertentu
akan meledak dan tidak akan dibiarkan, karena gerakan Kaum Kristen, PKI dan
Cina Peranakan dan konco-konco mereka semakin memuakkan, pada saatnya akan
meledak, karena melawan sunah alamiah.
Ketiga,
Kekuatan Demografi, komposisi penduduk sangat jelas merupakan modal yang akan
mengantarkan calon Gubernur Muslim di Tanah Betawi, indikasinya bisa kita lihat
dan ketahui, sedikitnya ada empat orang yang jelas-jelas bukan Muslim, karena
semakin galau akan kekuatan penduduk Muslim, data BPS 85-88% warga Jakarta
Muslim. Mereka nekat menggunakan pakaian Musimah dan membuat name tag dengan
tulisan KAMI MUSLIM DAN KAMI MEMILH AHOK, PADAHAL MEREKA bukan MUSLIM.
Keempat,
Kekuatan Sejarah, baik perjuangan Fathan Mubina, Pangeran Jayakarta sampai
kemenangan  PPP dalam pemilu kedua dizaman Orde Baru, dimana PPP bisa
mengalahkan Golkar yang didukung oleh, Incumbent, TNI/POLRI, Cina-cina dan para
pengkhianat Politk Islam, Pemilu 1977 Golkar kalah oleh PPP. Artinya
mengalahkan Ahok hanya hitungan waktu dan hal kecil saja dengan izin Allah swt
(apalagi kalau dia ditahan oleh KPK).
Kelima,
Kekuatan SDM baik secara kuantitatif maupun kualitatif barisan yang akan
membuat kemenangan 85% untuk pasangan calon Pribumi Muslim merupakan keberadaan
yang riil. Mereka ada yang RT, RW, Lurah dan Camat, Walikota juga TNI/POLRI,
teknokrat, Ulama, Profesional dan para budayawan, termasuk para jawara, 
mereka hanya punya satu pilian menangkan calon Pribumi Muslim atau dijajah oleh
Po An Tui, Cina-cina yang ambisius dan ganas dalam tampilan 9 naga, SDM
putera-puteri Pribumi tanah Betawisangat siap.
Presentase
pengkhianat sangat kecil paling  tinggi hanya 1-2 % saja, dengan ini mari
kita rancang kemenangan, kita pasti menang dengan izin Allah swt.
KITA
ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN, APABILA KITA PIKIR KITA MENANG MAKA KITA PASTI
MENANG DAN ALLAH SWT MERUPAKAN ZAT YANG MAHA PEMBERI PERTOLONGAN.
Hasbunallah
wa ni’mal wakil, bismillah kita menang 2017.
*Penulis
adalah: anak kelahiran tanah betawi, yang tidak ridho Betawi dijajah kafir
Kristen, Cina dan PKI.
(16/03/2016)
Posted
by Alfian Tanjung  
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan