banner 728x90

Pilkada 2024, Sosialisasi di Magetan Tekankan Netralitas ASN dan Pengawasan Aktif Masyarakat

Jawa Timur – Magetan, Mearindo.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan digelar pada 27 November, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magetan menggelar Sosialisasi Pendidikan Politik di Kecamatan Poncol, Kamis pagi (21/11/2024).

Acara ini menyoroti pentingnya peran aparatur pemerintahan desa, tokoh agama (Toga), dan tokoh masyarakat (Tomas) dalam menjaga kondusifitas serta memastikan pengawasan efektif pada tahapan Pilkada.

Puluhan peserta, termasuk aparat pemerintahan desa, Toga, dan Tomas, hadir dalam kegiatan yang menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Magetan Eko Muryanto, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bakesbangpol Magetan Rudy Harsono yang diwakili Kabid Politik Dalam Negeri (Poldagri) Zaini Suryono, Camat Poncol Maryadi, serta Komisioner Bawaslu Magetan M. Ramzi.

Kepala Dinas PMD Magetan, Eko Muryanto, menegaskan pentingnya netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam menghadapi Pilkada. Menurutnya, ASN merupakan figur yang sangat memengaruhi opini masyarakat sehingga harus menjaga integritas.

“Mengingat Aparatur Pemerintahan Desa di Magetan ini sangat banyak, untuk itu kami akan terus mengutamakan pentingnya netralitas ASN. Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak percaya pada isu, informasi, maupun berita yang belum tentu kebenarannya,” ungkap Eko.

Ia juga meminta perangkat desa untuk memastikan wilayah tetap kondusif menjelang pesta demokrasi. “Sejalan dengan arahan pimpinan, mulai hari ini Kepala Desa dilarang meninggalkan lokasi desanya kecuali ada hal-hal tertentu yang sifatnya tidak bisa diwakilkan. Namun, tetap harus selalu koordinasi dengan kecamatan masing-masing dan kami himbau untuk agar on call,” tambahnya.

Zaini Suryono, Kabid Poldagri Bakesbangpol Magetan, menyebut bahwa pendidikan politik adalah bagian penting dari persiapan Pilkada. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan peran aktif masyarakat dalam pengawasan setiap tahapan.

“Tujuan pendidikan politik sendiri yakni guna membantu individu menjadi warga negara yang aktif, cerdas, dan responsif dalam masyarakat demokratis,” kata Zaini.

Ia menambahkan bahwa literasi politik dan partisipasi masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas dan berintegritas. “Pendidikan politik diharapkan mampu meningkatkan literasi dan partisipasi sehingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dapat berkualitas dan berintegritas,” ujarnya.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Magetan, M. Ramzi, mengingatkan pentingnya peran pengawasan oleh aparatur pemerintahan desa, Toga, dan Tomas. Ia menekankan bahwa Bawaslu memerlukan dukungan partisipatif dari masyarakat untuk memastikan seluruh proses Pilkada berjalan lancar.

“Bawaslu merupakan satu-satunya lembaga yang bertugas mengawasi seluruh jalannya Pemilu. Untuk itu, kami menghimbau kepada seluruh perades, toga, dan tomas untuk ikut berperan aktif mengawasi setiap tahapan yang dilaksanakan,” tegas Ramzi.

Ia juga meminta masyarakat untuk proaktif mendeteksi dini potensi gangguan atau konflik selama Pilkada. “Peran partisipatif aparatur pemerintahan desa, toga, dan tomas sangat diperlukan mengingat mereka adalah tokoh yang mempunyai pengaruh kuat dalam mobilisasi opini publik,” tutupnya.(G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan