Jejak Rekam PJ Bupati Nizhamul Dipampang, OI Dan Lira inginkan PJ Hengkang Dari Magetan
Jawa Timur, Magetan, Mearindo.com – Ormas OI Bersatu bersama DPD LIRA Magetan kembali turun ke jalan. Aksi kali ini berbeda dengan aksi sebelumya, dua Ormas ini memasang banner jejak rekam PJ Bupati Magetan Nizhamul ketika masih menjabat di Kabupaten Batubara, Riau di seputaran Alun – alun Magetan, Kamis (31/10/2024).
Ketua Ormas OI Bersatu, Sifaul Anam saat dimintai keterangan usai aksi mengatakan bahwa gerakan ini merupakan gerakan masyarakat, pada pokok intinya adalah evaluasi kinerja Pj. Bupati Nizhamul yang saat ini menjabat di Magetan.
“Kalau isu jual beli itu adalah pintu masuk gerakan kami, tetapi ada gerakan kami yang perlu ditekankan adalah rekam jejak digital, karena publik bisa melihat dalam kepemimpinan saudara Nizhamul ketika menjabat di Provinsi Riau, bisa di cek jejak digitalnya bahwasanya ada masalah terkait dugaan jual beli tanah secara fiktif yang kerugiannya lebih dari 9 M,” ungkapnya.
Hari ini adalah aksi yang ke dua, lanjut Anam, sengaja hanya berbentuk galeri agar publik tahu bahwa yang kita sampaikan itu fakta, dan kami berjanji dalam minggu ini akan bertemu untuk berkoordinasi dengan teman-teman dari Batubara, Riau di Mabes Polri dan di Kemendagri.
“Dalam hal ini kami akan menyampaikan hal yang sama, terkait kinerja dan rekam jejak digital agar orang yang mempunyai perilaku buruk di kepemimpinannya tidak mempunyai porsi sebagai pemimpin, artinya jangan diberi wewenang yang berlebihan,” tegas Anam.
Ditanya soal statement Pj. Bupati Magetan, Nizhamul melalui media tidak akan melakukan rotasi maupun pengangkatan memindah jabatan dan sebagainya sampai pilkada 2024 selesai, Anam mengacungi jempol.
“Kita acungi jempol. Namun, tetap pada kenyataanya kita menolak yang namanya Pj. Bupati Nizhamul ini di Magetan, dan penolakan ini akan kita sampaikan ke Kemendagri bahkan harus sampai ke Presiden,” tandasnya.
Anam menjelaskan, rekam jejak di beberapa tempat itu menjadi dasar, namun ketika ada pelanggaran-pelanggaran administratif ataupun dugaan yang mengarah ke penyalahgunaan jabatan akan kami sampaikan tidak disini, namun kita sampaikan ke Jakarta.
“Ini menjadi bentuk evaluasi, kita juga sayang kepada beliau, kita tidak ingin mempidanakan beliau juga, akan tetapi perilaku ini harus ada sanksi adminitrasi dari Kemendagri,” tandas Anam.
Sementara itu, Ketua Lira Magetan, Sofyan sependapat dengan apa yang diutarakan Syifaul Anam.
“Kita ini sebagai putra Magetan tidak menginginkan pemimpin yang dari luar, yang mana mempunyai rekam jejak atau track recordnya itu buruk, seperti yang dipampangkan Galeri kali ini, yang dapat dilihat oleh Masyarakat di Kabupaten Magetan,” katanya. (G.Tik)
No Responses