banner 728x90

Tangkal Isu Hoaxs, Isu SARA dan Intoleransi Jelang Pemilu 2024, Bakesbangpol Magetan Gelar Pengajian Umum

Jawa Timur – Magetan, Mearindo.com – Upaya pencegahan konflik sosial menjelang Pemilu 2024 terus dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magetan. Selain kegiatan sosialisasi lintas sektoral, juga dikemas dalam bentuk pengajian umum.

Kali ini, Bakesbangpol Magetan menggelar pengajian di markas Ormas OI (Orang Indonesia) Bersatu, Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, dengan tema “Cegah Tangkal Isu Hoaxs, Isu SARA, Intoleransi, Untuk Wujudkan Pemilu Tahun 2024 Aman, Damai dan Berkualitas”, Sabtu (11/11/2023).

Kepala Bakesbangpol Magetan melalui Kabid Wasnas, Dandun Widya Kusuma, S.STP, MM mengatakan bahwa Pemilu adalah sarana integrasi bangsa, Pemilu bukan sekedar arena perebutan kekuasaan, tapi semangat kemerdekaan menjunjung tinggi nilai persatuan, kesatuan bangsa.

“Pengalaman mengajarkan, momen pelaksanaan pemilu merupakan saat dimana persatuan bangsa diuji. Masyarakat berpotensi terpolarisasi akibat panasnya tensi politik. oleh karena itu, diperlukan penyatuan langkah agar pelaksanaan pemilu tahun 2024 mendatang tidak menimbulkan ketegangan dan potensi konflik di masyarakat,” ujarnya, Sabtu (11/11/2023).

Menurutnya, pemilu serentak tahun 2024 di era media sosial sekarang ini banyak provokasi isu SARA dan penyebaran hoaks, penggunaannya setiap orang bisa dengan bebas mengeluarkan isi pikirannya. Meski demikian bukan berarti kebebasan berpendapat di media sosial tidak memiliki aturan.

“Politik sara dan hoax adalah hal yang perlu dihindari guna mewujudkan semangat demokrasi. Perbedaan pilihan maupun pemikiran adalah hal yang wajar sehingga diperlukan suatu kesadaran bagi kita semua untuk berhati-hati ketika mengakses media sosial. Jangan sampai tergiring oleh isu sara maupun informasi hoax,” ungkapnya.

Di sisi lain, lanjutnya, provokasi isu sara mampu menyebar lebih cepat melalui media sosial. Saat ini setiap orang bisa membuat akun medsos lebih dari satu, didukung pula dengan kepemilikan gawai yang tersambung dengan koneksi internet, tentu saja hal ini akan membuat penyebaran provokasi hoax dapat tersebar secara cepat.

Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Ormas OI bersatu menggelar pengajian umum dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, membangun kerukunan, serta mengurangi konflik sosial dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Komitmen untuk dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah, khususnya dalam rangka menyukseskan Pemilu Serentak tahun 2024 dan membantu Pemerintah Daerah dalam berbagai program pembangunan di Magetan, pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjadi volunteer anti hoaks terhadap segala macam berita-berita bohong yang nantinya akan muncul ditengah-tengah penyelenggaraan pemilu 2024.

“Dengan cara turut andil dalam membuat suasana kondusif dan produktif di ruang-ruang media sosial, kami berharap bisa meminimalisir serangan hoaks yang dibuat oleh penyebar hoaks di tengah-tengah tahapan pemilu yang sedang berjalan,” harap Dandun.

Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tetap berupaya menciptakan situasi dan kondisi yang aman, kondusif dengan meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap setiap potensi yang dapat mengganggu situasi sosial politik serta keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya menjelang pelaksanaan pemilu 2024.

“Jadikan pesta demokrasi ini sebagai simbol pemersatu warga masyarakat, jangan sampai hanya karena beda pilihan masyarakat menjadi terpecah belah dan terkotak – kotak, jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah terbawa isu yang berkembang dalam masyarakat. hindari ujaran kebencian, politisasi agama, politisasi SARA, hoaks, gunakan media sosial secara bijak. mari kita bersama – sama menjaga keutuhan dan kerukunan di setiap kehidupan masyarakat di Kabupaten Magetan,” ajaknya. (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan