banner 728x90

Polemik Pedagang Pasar Sayur Magetan, Masih Blunder Meski DPRD Sudah Sidak

Ketua DPRD Magetan Sujatno saat Sidak di Pasar Sayur Magetan

Jawatimur – Magetan – Mearindo.com – Tindak lanjut audiensi Komunitas Pedagang Pasar Sayur Magetan (KP2SM) kemarin, akhirnya hari ini, Jumat (1/7/2022) Ketua DPRD Magetan, Disperindag dan Satpol PP turun langsung ke Pasar Sayur untuk melihat kondisi para pedagang, baik pedagang yang di luar maupun yang berada di dalam pasar.

Ketua DPRD Magetan Sujatno mengatakan, jadi hari ini kita meninjau pedagang di pasar sayur Magetan, kita keliling melihat kondisi dan ada beberapa hal yang harus kita lakukan, karena saya melihat pasar sayur ini sirkulasi keuangan nya luar biasa, jadi memang harus ada beberapa pembenahan yang harus di lakukan oleh pemerintah daerah.

“Pasar sayur ini merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah, sehingga nanti alokasi anggaran perbaikan pasar harus di tambah,” ungkapnya

Seperti kita lihat, lanjut Sujatno, “jalan nya rusak parah, lalu bangunan-bangunan di dalam itu juga banyak yang rusak, ketika hujan atapnya bocor, itu kasihan para pedagang. Jadi nanti kita komunikasikan dalam penyusunan anggaran agar menjadi skala prioritas, sebab pasar merupakan penggerak perekonomian masyarakat. Kami juga akan fokus untuk mengomunikasikan dalam pembenahan pasar,”.

Ditanya terkait langkah strategis untuk mensikapi semua pengaduan komunitas pedagang, Sujatno menjelaskan, kita baru identifikasi dulu, kemarin ada keluhan dari para pedagang di kantor DPRD. Hari ini kita langsung ke lapangan untuk cek kondisi di lapangan dan ternyata kondisinya seperti yang saya sampaikan tadi, yang terpenting ini jadi fokus dan perhatian kami dari DPRD dan nanti kita komunikasikan dengan pemerintah daerah.

“Yang utama adalah penataan pedagang, karena masih banyak yang berdagang di tempat yang tidak semestinya dan ini memang mengganggu pedagang yang di dalam. Jadi daganganya sama, ada yang jualan di luar dan jualan di dalam sehingga yang di dalam ini nggak laku, jadi harus ditata tapi tentunya harus secara persuasif,” pungkasnya.

Sementara itu, Gunadi, S.H selaku ketua KP2SM usai mengikuti rapat di Disperindag mengatakan, sementara ini kami para pedagang mengikuti alur dulu untuk memantau dan melihat seperti apa perkembanganya. Kami iya kan dulu kesepakatan tiga pihak, yaitu dari Disperindag satu orang, Satpol PP satu orang, dari komunitas pasar satu orang yang nantinya setiap hari dari ke tiga unsur itu ada yang jaga posko mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore.

“Tugas dari tiga unsur ini untuk menertibkan dan mengawasi pedagang yang di luar, kita pantau dan kita jalankan sampai satu bulan kedepan seperti apa hasilnya,” ungkap Gunadi yang juga berprofesi sebagai Advokat.

Kami berharap, dengan upaya-upaya ini semoga para pedagang betul-betul bisa terkondisikan dan mengerti seperti yang kita harapkan. Tapi kalau tidak, apa boleh buat, pedagang punya keinginan sendiri seperti apa yang telah kami sampaikan di dewan kemarin. Mungkin kami tetap akan melakukan demo, tapi kita lihat sampai satu bulan kedepan, terangnya

Gunadi mengungkapkan, sebenarnya kami pesimis, karena sudah dijalankan selama hampir 17 hari ini cara penanganannya menurut kami kurang tegas. Contoh pedagang bunga di luar yang notabene adalah pedagang kami juga yang awalnya menempati di dalam pasar, ketika di tertibkan hanya disampaikan secara lisan saja, tidak boleh berjualan diluar dan tidak ada tindakan eksekusi, apalagi pedagang bunga hanya memakai tempat meja semi permanen, kalau misalkan meja itu di angkut, itukan ada tindakan shock therapy artinya mereka tidak hanya dikasih nasehat secara lisan tetapi ada tindakan eksekusi.

“Intinya hanya ada tiga solusi untuk pedagang yang di luar, pindah bergeser jam nya berjualan atau pindah ke dalam atau mengikuti aturan eksekusi,” tegasnya

Kami tadi juga sudah menyampaikan kepada Disperindag secara terbuka bahwa kami ini bukan sekedar gertak sambal ataupun sekedar warning saja, tapi teman-teman semua sudah dalam kondisi siap untuk mengadakan aksi masa, ungkapnya

“Akan tetapi kami sebagai warga negara yang baik, kami masih mengedepankan asas musyawarah mufakat, maka dari itu kami masih bersabar untuk yang terakhir kalinya menerima solusi yang ditawarkan oleh Disperindag. Uji coba dalam satu bulan ini benar-benar akan kami gunakan untuk memantau dan melihat perkembangan, apabila memang perlahan pedagang luar bisa ditata dan ditertibkan kami akan tetap mengikuti alur tersebut,” tutup Gunadi.

Sucipto Kepala Disperindag Magetan saat di wawancarai enggan di konfirmasi.

“Maaf mas, kami akan segera rapat lagi, karena sudah ditunggu,” katanya (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan