PUPR Magetan Beberkan Prioritas Program Berbasis Anilisis Pengurangan Resiko Bencana
Jawatimur – Magetan – Mearindo – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan berkomitmen terhadap program – program pembangunan insfrastruktur yang didasari oleh kajian terhadap dampak baik manfaat maupun efek resiko bagi sekitarnya. Sehingga analisis pengurangan resiko bencana menjadi prioritas dimana insfrastruktur yang diprogramkan memberikan dampak meminimalisir dan dapat menanggulangi potensi resiko bencana baik dimusim penghujan seperti sekarang ini, maupun musim kemarau.
Tahun 2022 ini anggaran di PUPR Magetan tinggal sepertiga dari tahun 2021, sehingga yang kita tangani yang menjadi prioritas. Untuk jalan hanya menambal kecuali dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan untuk DAK memang ada syaratnya minimal diusulkan satu lokasi harus 3 Miliar, kata Muchtar Wakid, S.S. MT, Kepala Dinas PUPR Magetan saat ditemui Mearindo.com (16/3/2022)
“Jadi yang besar hanya DAK di 2 lokasi yaitu jalan Mategal – Trosono kemudian Sumberagung – Plangkrongan, selebihnya hanya pekerjaan – pekerjaan yang sifatnya pemeliharan untuk jalan.” terangnya
Kemudian untuk Bidang Cipta Karya, lanjut Muchtar, yang di prioritaskan adalah trotoar dan drainase. Drainase yang beberapa tahun tidak bisa teratasi terutama yang viral di depan Samsat, sekarang alhamdulillah sudah kita tangani di tahun 2021 meskipun anggaranya tidak banyak tetapi sudah tidak banjir lagi.
“Ibaratnya, kemarin itu saya belajar ke dokter, ketika mengobati orang sakit diagnosa nya harus benar. Ketika diagnosanya benar, sakit nya apa, obatnya tau. Luapan air di depan Samsat ini kita diagnosa bersama teman teman, kita kaji benar benar, kita terjun ke lapangan, waktu hujan pun kita turun kelapangan. Disitu baru kita tahu persis prilaku air sehingga dengan dana yang kecil satu obat generik sudah sembuh.”
Untuk 2022, drainase sekitar samsat sudah selesai walaupun ada lanjutan yang harus disempurnakan, ini masih ada lokasi lain yang masih tergenang banjir seperti wilayah Nguntoronadi dan Maospati karena saluran yang kita buat belum tembus, sehingga mengakibatkan air meluap. Tahun ini kita usulkan untuk kita lanjutkan dan kita benahi saluran drainasenya.
Selain itu, “Bidang Cipta Karya juga ada program sanitasi, ipal komunal yang nanti kita kerjakan di beberapa titik. TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) ada 3 titik termasuk di Sarangan dan kampung susu Singolangu.”
Untuk Bidang Sumber Daya Alam (SDA) nanti ada 8 embung lanjutan, karena yang kita utamakan sekarang ketersediaan air, rejas air selain drainase drainase yang harus kita perbaiki.
“Bedanya bangunan gedung dengan bangunan air, bangunan gedung kalau sudah jadi langsung bisa difungsikan, kalau bangunan air walaupun bangunan sudah jadi jika tidak ada air tidak berfungsi. Makanya bangunanya tetap kita bangun tapi keberadaan air ini yang menjadi sangat prioritas untuk terus kita utamakan sehingga kita membuat penampungan embung embung, penghijauan dalam rangka ketersediaan air.”
Ditanya terkait aspal, Muchtar mengatakan, “untuk tahun 2022 kita anggarkan sekitar 2,5 Miliar dan ini baru mulai proses lelang.” pungkasnya (G.Tik)
No Responses