Mengeluh Soal Atap Pasar Sayur Bocor, Ketua Ketua KP2SM Angkat Bicara
Atap Pasar Sayur Bocor, Ketua Ketua KP2SM Angkat Bicara
Jawatimur – Magetan – Mearindo – Sudah setahun ini para pedagang pasar sayur Magetan mengeluhkan atap bocor bila turun hujan. Dampaknya, lapak para pedagang kebanjiran yang mengakibatkan cepat rusaknya dagangan yang berupa sayuran, kentang, bawah merah, bawang putih dan polo pendem.
Ketua Komunitas Pedagang Pasar Sayur Magetan (KP2SM) Gunadi, S.H saat dimintai konfirmasi Mearindo.com pada Jum’at (18/3/2022) membenarkan hal tersebut.
Mengenai atap bocor di Pasar Sayur memang benar, jadi sekitar bulan Oktober 2021 lalu kami pernah mengajukan audiensi dengan Bapak Bupati dan Kepala Disperindag Magetan. katanya
“Dari statemen beliau bahwa pasar akan segera diajukan anggaran untuk sarpras, perbaikan dan penambalan lantai yang rusak serta pengaspalan di terminal pasar. Akan tetapi hingga hari ini belum terealisasi,” ungkap Gunadi yang juga berprofesi sebagai ketua LPK Nusantara.
Yang disampaikan Bapak Bupati kemarin ketika kami diundang untuk audiensi, Gunadi melanjutkan, “Bapak Bupati sendiri mengatakan bahwa saat ini belum meng-cover untuk membangun Pasar Sayur secara total, kemungkinan dalam beberapa bulan ini entah 12 bulan kedepan.”
“Disperindag Magetan sendiri yang pernah menjanjikan ke kami para pedagang akan segera mengalokasikan dana untuk perbaikan minimal mengcover dulu bagian-bagian yang perlu disegerakan atau yang sudah dalam tahap kerusakan parah itu, dan kami berulang kali menanyakan hal tersebut ke Disperindag maupun pihak kepala pasar.” keluhnya
Akibat dari kebocoran atap yang sangat parah tersebut sangat berdampak pada kerugian yang dialami oleh pedagang karena kebocoran nya tidak kecil tapi besar dan di beberapa titik tidak hanya satu titik. Maka dari itu pedagang yang barang dagangan terkena air hujan ini cepat sekali busuk. lanjutnya
“Kami sangat berharap kepada Disperindag agar supaya segera didahulukan untuk menindak lanjuti kerusakan sarpras di pasar sayur yang makin hari makin parah. Pedagang cenderung diam karena mereka juga disampaikan ke siapa, kebetulan setelah paguyuban terbentuk, kami akan menampung keluh kesah pedagang dan akan menyampaikan aspirasinya kepada dinas terkait agar supaya segera di tindak lanjuti.” tutupnya (G.Tik)
No Responses