banner 728x90

Perjuangan Menggapai Keridhoan Allah SWT

Agus Syamsul Ma'arif (Gus Arif) Pimpinan Pon Pes Tahfidzul Qur'an Pedang Songo, Joso, Turi, PanekanJawatimur – Magetan – Mearindo – Secara bahasa ridho berasal dari kata rodhiya-yardha yang berarti menerima perkara dengan lapang dada. Sedangkan secara istilah berarti menerima semua kejadian yang menimpa dirinya tanpa rasa gelisah dan putus asa.

“Mencari ridho Allah artinya mencari apa yang membuat Allah rela pada diri manusia. Maka seseorang yang memiliki prinsip hidup mencari ridho Allah adalah mereka yang benar benar menuhankan Allah sekaligus memiliki prinsip Lailahailallah.” tutur Agus Syamsul Ma’arif (Gus Arif) Pimpinan Pon Pes Tahfidzul Qur’an Pedang Songo, Joso, Turi, Panekan saat ditemui Mearindo.com, Kamis (18/11/2021)

Gus Arif melanjutkan, berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Bayinah ayat 8, disebutkan bahwa ridho itu terbagi atas dua macam, yakni ridho Allah kepada hamba-Nya, dan ridho hamba kepada Allah.

Ridho yang pertama, “ridho Allah kepada hamba-Nya, yakni ridho Allah yang berupa tambahan kenikmatan, banyak pahala, dan derajat kemuliaan. Firman Allah SWT pada surat An-Nur 56 yang artinya, Dan dirikanlah Sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rosul, supaya di beri Rahmat.”

Berdasarkan ayat tersebut telah tampak bahwa ridho Allah akan dapat diraih melalui iman, shalat, zakat serta kewajiban ibadah lainnya dan menjalankan Sunnah Rasulnya.

Ridho kedua, “ridho hamba kepada Allah SWT yakni menerima aturan dan ketetapan Allah SWT dengan senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Ridho jenis ini dapat dibuktikan melalui lima cara, yakni ridho atas takdir Allah dengan bersabar, ridho akan nikmat Allah dengan bersyukur, ridho akan masa lalu dengan qonaah, ridho untuk masa depan dengan tawakal dan ridho terhadap orang lain dengan menjadi pemaaf.”

Lebih lanjut, Gus Arif menuturkan, semoga dengan tujuan menggapai ridho dari Allah SWT, umat Islam lebih optimis, bisa berlapang dada dan berdamai dengan setiap keadaan. Dengan ridho, seorang Muslim akan terhindar dari iri, dengki, tamak dan rakus dengan kehidupan duniawi.

“Ridho dalam kesulitan akan mendatangkan kemudahan, dan dengan ridho cinta sesama akan terwujud dan so pasti akan lebih dekat kepada Allah SWT, dengan keridhoan Allah diharapkan akan menjadikan kita sebagai pribadi yang tenang, damai dan bahagia (nafs muthmainnah) yang pada akhirnya akan mengantarkan masuk surga.”

Pada intinya, “kemuliaan di hadapan Tuhan adalah puncak perjuangan tanggung jawab di dalam kehidupan kita. Maka di setiap apa yang kita kerjakan akan di ukur potensialitasnya, seberapa tingkat kemuliaan yang dapat kita perjuangkan.” tutupnya (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan