Berani Sekali Puluhan Perempuan Ini Melakukan Demo Di Mako Polda Lampung. Ini Ternyata Alasanya
Bandarlampung – Mearindo.com, Puluhan Mahasiswi Yang Mengatasnamakan Perempuan Lampung Bergerak menggeruduk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung dan Polda Lampung, untuk menuntut kepada pihak Pemerintah Daerah Lampung dan Aparat hukum untuk lebih serius dalam menangani kasus Kekerasan perempuan dan anak.
Terungkap bahwa Lampung menjadi urutan nomor 5 Tingkat tertinggi kekerasan Perempuan dan anak di indonesia. Dalam catatan mereka menjelaskan Dalam kurun satu tahun 2021 tidak kurang dari 117 kasus Pencabulan, kekerasan yang mengorbankan kaum perempuan dan anak.
Setelah Berorasi Di halaman Dinas PPA Provinsi Lampung Masa aksi Di temui di aula dinas Oleh Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dalam penjelasannya Fitria Nita mengatakan Pihak dari PPPA sangat apresiasi sekali atas kehadiran adik adik mahasiswa STKIP PGRI Bandarlampung yang mana hari ini masih perduli terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak di lampung” Ujar Kadis PPA provinsi Lampung Fitria Nita.
Lanjut Fitria Nita sosialisasi secara masif yang akan dilakukan di seluruh kelurahan kami dari PPPA tidak bisa melakukan sosialisasi langsung terjun ke kelurahan yang ada di lampung, karena di Lampung ini terdapat 2134 kampung sedangkan pegawai yang ada di PPPA ini hanya ada 60 orang.
Menariknya Fitria Nita Mengatakan bahwa kurangnya anggaran dana Sosialisasi Menjadi kendala selama ini “untuk saat ini anggaran dana nya juga tidak banyak karena untuk saat ini anggaran dana setengahnya difokuskan untuk penanganan covid19” Kata dia.
Sehingga untuk untuk melakukan sosialisasi terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak kami sudah melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah baik melalui seminar atau melalui website
“Untuk kalian yang dari kampung semisal kan kalian pulang ke kampung dan melihat atau mendengar terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak kalian bisa langsung melaporkan ke kami atau PPPA yang ada di tingkat kabupaten ” Tutup Fitria Nita.
Kemudian Masa aksi kembali menuju polda lampung dalam pernyataan sikap dan Tuntutannya masa aksi yang mayoritas perempuan ini mendesak Pihak Polda Lampung Untuk Segera Memerintahkan Satuan Babinkamtibmas di tingkat Kecamatan Dan Kelurahan untuk mendampingi dalam sosialisasi serta sungguh-sungguh memberikan perlindungan rasa aman dalam lingkar hukum yang tegas, serta adanya keseriusan dalam pemberdayaan yang masif terhadap perempuan dan anak di Lampung.
Meminta aparat penegak hukum dapat menegakkan hukum setegak-tegak nya terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lampung dalam karena sampai saat ini masih yakin dan percaya bahwa aparat penegak hukum masih pro terhadap kami perempuan dan anak tanpa menimbang adanya kepentingan selain rasa aman dan nyaman kepada kami serta menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Dalam Orasinya Pina Juga Menuntut tegas kepada pihak Polda Lampung untuk dapat segera mengusut tuntas kasus pencabulan yang dilakukan oleh kakam mahabang dente teladas kabupaten Tulang Bawang yang menurutnga Banyak permainan matanya sehingga menimbulkan keganjilan.
Masa aksi yang di temui Adi sastri subdit renakta di Halaman Mapolda menjelaskan bahwa Jajaran Polda Lampung sangat apresiasi sekali kepada mahasiswa yang hari ini masih perduli “terkait sosialisasi kami sudah melakukan dengan baik kemarin melakukan seminar dihotel radison dan kami sudah melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah SD, SMP ” ungkapnya.
Terkait kasus kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lampung ini kami selalu melakukan penyelidikan, setiap ada yang melaporkan kasus kami pasti Terima dan pasti kami selidiki sampai tuntas, ” Ujar Adi sastri subdit renakta.
Hal yang di sampaikan oleh Adi sastri subdit renakta yang dinilai kontradiktif ini pun mendapat tanggapan dari Aktivis Perempuan ini yang mengatakan ” saya agak heran sosialisasi yang bilang Kasubdit tadi sosialisasi apa sebab dari dulu hingga hari ini di kampung saya kampung bakung kecamatan gedung meneng kabupaten tulang bawang itu belum ada sosialisasi,” ungkap Pina.
Sela Yuliantika salah satu massa aksi Menambahkan Bahwa “Besar harapan kami dari pihak polda dapat menerima aspirasi kami dan ditindaklanjuti, apabila tidak ada tindak lanjut selama dua minggu kedepan kami akan melakukan aksi lanjutan untuk terus mendesak tuntutan kami ini . (Balak/Red)
Haluan Lampung
No Responses