Pangdam IV Gelar Komunikasi Dengan Aparat Pemerintah Se-Jateng
Dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi, Kodam IV/Diponegoro menggelar kegiatan Komunikasi Sosial dengan aparat pemerintah yang berlangsung di balai Diponegoro (26/06/2019).
Kegiatan yang bertema : “Melalui Silaturahmi dengan Komponen Bangsa Kita Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Dalam Rangka Membantu Kesulitan Rakyat Serta Menjaga dan Mempertahankan Kedaulatan Rakyat” tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Daniel, Kajati dan Kadilti Jateng, para Pejabat Utama Kodam IV/Diponegoro, Walikota Semarang, Kepala BKKBN, BNPB, KPUD, para Kepala Dinas, Kepala Kwarda dan Kakesbangpolinmas Prov. dan Kab/Kota se-Prov. Jateng.
Pada kesempatan ini Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochammad Effendi, S.E., M.M., menyampaikan terkait makna halal bihalal dan silaturahmi. Menurutnya, sebelum halal bihalal didahului dengan puasa yang identik dengan kejujuran dan kedisiplinan.
“Hidup disiplin dan jujur merupakan salah satu cara mencapai kesuksesan, dan berpuasa salah satu bentuk upaya agar kita menjadi orang yang disiplin dan jujur”, terangnya.
Menyinggung kondisi yang terjadi saat ini di masyarakat saat ini, Pangdam menjelaskan bahwa sekarang banyak upaya untuk memecah belah bangsa dengan menyebar berita-berita hoax, memberikan opini yang menyimpang atau tidak benar kepada masyarakat Indonesia dengan tujuan memberikan pandangan yang menyimpang kepada rakyat Indonesia.
“Sebagai orang pintar kita harus pandai menggunakan medsos, dan hindari hoax,” tegasnya.
Pangdam menghimbau agar masyarakat pandai dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial (medsos).
Sementara Kapolda Jateng, Irjen Pol Dr. H. Rycko Amelza Dahniel menyatakan, bahwa menjelang putusan MK pada 28 Juni mendatang, pihaknya terus berupaya melaksanakan tugas dengan baik. “Yang terpenting, tolak kerusuhan agar Indonesia damai,” tegasnya.
Melalui silaturahmi ini, lanjut Kapolda, dapat menciptakan saling pengertian, saling berkenalan satu sama lain, saling memahami satu sama lain untuk mencapai satu titik yaitu persatuan suatu negara demi keutuhan NKRI.
Menurutnya, masalah gotong royong adalah kunci kehidupan dan peradapan persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia, sehingga harus kita terapkan bersama dalam gotong royong ini.
“TNI dan Polri harus saling gotong royong, saling memberikan Informasi, karena tanpa kerjasama dan gotong royong dengan masyarakat, TNI dan Polri tidak akan mendapat informasi apa-apa,” imbuhnya.
Diungkapkan, bahwa para pemimpin harus bertanggung jawab terhadap anggotanya, dan para pemimpin harus bertanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.(Dedy)
No Responses