Pegawai PUPR Magetan Sampaikan Pesan Relawan Kemanusiaan Dan Salurkan Bantuan Palu Donggala
Ir. Muchtar Wahid saat pelepasan barang bantuan korban bencana didampingi pegawai/ staf PUPR Magetan, 15 Oktober 2018
Magetan Peduli Korban Bencana
Gempa bumi magnitudo 7,4 dengan kedalaman 10 km pada 28 September 2018 lalu memicu tsunami, longsor, dan likuifaksi di beberapa titik di Sulawesi tepanya Palu, Gili dan Donggala. Kogasgabpad merilis data per 14 Oktober 2018 per 17.00 Wita, korban meninggal dunia 2.095 jiwa, luka berat 4.612, hilang 680, dan tertimbun 152.
Sedangkan jumlah pengungsi lebih dari 74 ribu jiwa. Atas kejadian itu seluruh masyarakat yang tergerak hatinya meringankan beban para korban bencana serentak mengadakan aksi penggalangan bantuan untuk korban bencana. Gerakan peduli kebencanaan tersebut dirasakan sangatlah membantu pemerintah dalam mengatasi kondisi pasca terjadinya gempa dan tsunami pada sektor penanganan keberlangsungan kehidupan bagi paea korban. Selain itu pemerintah belum masuk pada persoalan mengatasi rekondisi insfrastruktur yang angka kerugianya sangat besar.
Perhatian datang dari jajaran pegawai PUPR Kab.Magetan Propinsi Jawa Timur yang menyalukan berbagai bantuan kebutuhan korban bencana dan tsunami Sulteng. Bantuan yang dihimpun secara sukarela dari seluruh pegawai dan staf yang dipimpin Ir. Hergunadi itu melalui posko PUPR Magetan peduli bencana dibawah kordinator Ir. Muchtar Wahid yang menjabat sebagai Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Penggalangan bantuan korban secara sukarela oleh pegawai PUPR Kab.Megetan tersebut disalurkan dalam wujud berbagai barang seperti Beras, Kebutuhan bahan pokok makanan, pakaian baru, kebutuhan dan peralatan bayi, obat dan makanan serta barang bantuan lain yang disalurkan melalui Posko Induk Penyaluran Bantuan Masyarakat Magetan bersama TIDAR ERMe ( Tim Darurat – Emergency Response Mearindo) yang berada di depan pasar lama Gorang Gareng Kawedanan Magetan. (15/10/2018)
Ir. Muchtar Wahid saat pelepasan barang bantuan korban bencana didampingi pegawai/ staf PUPR Magetan menyampaikan pihaknya beserta seluruh keluarga besar pegawai dan karyawan PUPR Kab.Magetan turut berduka dan bela sungkawa yang mendalam atas musibah tersebut dan berharap semua persoalan kemanusiaan dapat segera teratasi.
Selain itu, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Kabupaten Magetan yang juga tokoh Da’i Magetan itu memberikan apresiasi dan semangat kepad seluruh relawan kemanisiaan yanh sampai saat ini masih terus melakukan kerja kemanusiaan baik pencarian korban meninggal tertimbun maupun yang berada diposko posko pengungsian.
“Untuk kami sampaikan kepada seluruh relawan kemanusiaan yang sampai saat ini masih berjuang di lokasi bencana, tetaplah semangat, semoga diberi tambahan kekuatan dan dipermudah urusanya sehingga semua selamat dan pencarian korban maupun penanganan para pengungsi bisa berjalan lancar”, harap Muchtar
Diberitakan sebelumnya, pendataan masih menjadi tantangan khususnya terkait dalam pemenuhan kebutuhan dasar para penyintas. Perwakilan IOM Tjossy menyampaikan bahwa pendataan ini memberikan pemahaman yang menyeluruh terhadap kondisi dan kebutuhan pengungsian di ketiga kabupaten terdampak (Palu, Sigi dan Donggala) sehingga pemerintah melalui Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dapat melakukan penanganan darurat terhadap pengungsi dengan lebih baik dan efisien.
“Sebagai bagian dari kerjasama yang telah terbina lama antara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dengan Pemerintah Indonesia, Kementerian Sosial Republik Indonesia meminta IOM melakukan pendampingan teknis untuk kegiatan Pendataan Pengungsian Terpadu di Palu, Sigi dan Donggala bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BNPB,” tambah Tjossy melalui pesan pendek pada Minggu (14/10).
Pendataan tersebut dimaksudkan akan mempermudah secara visual bagi pemerintah dan para mitra dalam melakukan pelayanan dan memenuhi kebutuhan para penyintas di setiap pos penampungan. (Gesang/Lana)
No Responses