Sikap Tegas FSI, GPI Dan FKAAI. Tuntut Pemerintah Bentuk Tim Terpadu Berantas Teroris
Jakarta – 16 Mei 2018
Kedaulatan NKRI terusik lagi setalah terjadinya tragedi berdarah yang terjadi di lapas Mako Brimob antara narapidana teroris dengan aparat kemanan dan mengakibatkan 5 anggota aparat meninggal dunia serta 1 narapidana teroris.
Baru beberapa hari tragedi Mako Brimob, publik dibuat was was dengan aksi teror pengeboman 3 gereja di Surabaya serta ledakan bom dirumah susun Sidoarjo yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia baik dari pelaku teror maupun masyarakat serta 41 orang luka berat dan ringan.
Disusul lagi aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh sekeluarga dengan cara meledakkan diri di pintu jaga Polrestabes Surabaya pada Senin, 14 Mei 2018 pada pukul 08.50 Wib yang mengakibatkan 4 pelaku dari satu keluarga tewas dan anak kecil yang merupakan anak pelaku mengalami luka serius. Selain itu aksi keji yang diduga teroris menyerang di Mapolda Riau, Rabu 16 Mei 2018 pagi tadi menambah deretan sejarah kelam kebrutalan segelintir kelompok teroris terhadap ketentraman bangsa ini.
Prihatin menyikapi kejadian tersebut, gabungan beberapa ormas diantaranya Forum Syuhada’ Indonesia (FSI), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Forum Komunikasi Alumni Afganistan Di IndonesiaI(FKAAI) dan ormas Islam lainya dalam KELUARGA BESAE MENTENG RAYA 58 memberikan pernyataan dalam jumpa pers Rabu, 16 Mei 2018.
Jumpa pers yang digelar di markas besar pergerakan ormas islam yakni Jl. Menteng Raya No. 58 Jakarta sekitar pukul 15.30 Wib itu dihadiri langsung Diko Nugroho selaku Panglima FSI, Para ketua, pengurus Forum Syuhada’ Indonesia (FSI), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Forum Komunikasi Alumni Afganistan (FKAAI) serta ormas Islam lainya dengan isi pernyataan sebagai berikut:
*PERNYATAAN SIKAB BERSAMA*
Keluarga Besar Menteng Raya 58
Assalamu ‘alaikum Wr Wb
- Bangsa Indonesia saat ini sedang berduka, akibat aksi teroris yang mulai kericuhan Mako Brimob, teror bom Surabaya dan Sidoarjo, hingga tadi pagi di Mapolda Riau telah menelan banyak korban jiwa. Teror bom ini membuat masyarakat panik, takut dan tidak tenang walaupun Pemerintah dan aparat keamanan telah menghimbau masyarakat agar tetap tenang.
- Aksi teror yang dilakukan secara masif akhir – akhir ini sudah sangat mengkawatirkan dan menjadi ancaman yang serius terhadap Idiologi Negara yaitu Pancasila serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu kami dari organisasi yang bergabung dalam Keluarga Besar Menteng raya 58 menyatakan sikap tegas :
- Menyatakan turut berduka cita dan belasungkawa yang mendalam kepada para korban atas peristiwa aksi teroris yang telah terjadi
- Menolak dan mengecam keras segala bentuk kekerasan dan aksi teror yang dilakukan dengan dalih serta alasan apapun.
- Aksi teroris yang terjadi tidak ada kaitanya dengan ajaran agama apapun, maka kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia harus tetap harmonis saling menghargai sebagai jalan ukhuwah (persaudaraan).
- Meminta kepada aparat keamanan untuk segera menangkap para pelaku dan mengusut tuntas aktor – aktor dibalik aksi teror yang terjadi.
- Meminta kepada BNPT, BIN, POLRI dan TNI harus membentuk tim terpadu secara bersama dalam penanganan terorisme.
- Mendesak TNI untuk terlibat aktif dalam penanganan terorisme, karena tugas pokok TNI adalah menjaga kedaulatan NKRI, dan terorisme telah mengancam Idiologi Pancasila dan kedaulatan NKRI.
Wassalamu ‘alaikum Wr Wb
Jakarta, 16 Mei 2018
Atas nama
- Forum Syuhada’ Indonesia (FSI)
- Gerakan Pemuda Islam (GPI)
- Forum Komunikasi Alumni Afganistan di Indonesia (FKAAI)
(Faul Lana/Dok. FSI)
No Responses