banner 728x90

Cara Mendapat Berita Dan Penyusunan Berita

Cara mendapatkan berita secara umum, karena pemberitaan media meliputi berbagai bidang kehidupan baik politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan dan lainya, Maka dari bidang-bidang tersebut kita bisa membuat planing atau rencana sebagai target mendapatkan informasi secara lengkap untuk dijadikan sebagai berita.

Salah satu contoh:
Bidang Hukum/ Krimimal:

Seorang jurnalis dapat mengumpulkan informasi peristiwa dari kasus-kasus yang ditangani kepolisian hingga kejaksaan.

Berawal dari informasi penangkapan, kemudian proses perkembangan penyidikan hingga perkara itu ditangani pihak kejaksaan dan berakhir pada vonis putusan persidangan.

Dari serangkaian perjalanan monitoring atau tahapan perkara tersebut dapat dibuat berita secara bertahap/ berkelanjutan/ gradual.

Bidang Ekonomi:
Jurnalis dapat mengangkat isu sosial baik harga sembako, sebab dan cara mengatasinya yang terjadi dilingkungan kita secara langsung.

Selain itu mengangkat potensi masyarakat yang mempunyai usaha kecil juga dapat dijadikan bahan pemberitaan sebagai bentuk upaya jurnalis mengangkat derajat ekonomi lemah.

Bidang Politik
Jurnalis dapat mengumpulkan berita dari mengikuti jadwal rapat atau sidang-sidang yang dilakukan DPR, selain itu juga kegiatan yang diselenggarakan oleh partai politik.

Pendidikan
Jurnalis dapat memperolwh informasi dan mengangkat isu bidang pendidikan berasal dari semua informasi kejadian yang ada di seluruh lembaga pendidikan, baik tingkat dini hingga sekolah tingkat atas maupun tingkat tinggi.

Diatas merupakan cara sederhana untuk mendapatkan informasi peristiwa sesuau bidang atau label pemberitaanya.

Penyusunan Berita
Berita dapat disusun secara lengkap bila memenuhi lima unsur informasi peristiwa. Lima unsur tersebut lebih dikenal dengan rumus dari bahasa asing 5W 1H, yakni:

What: Apa yang terjadi saat itu

When: waktu peristiwa

Where: tempat kejadian atau peristiwa liputan berlangsung

Why: latar belakang peristiwa atau penyebab terjadinya peristiwa itu

Whow: Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu, tokoh-tokohnya

How: tahapan peristiwa secara runtut dari awal mulai hingga akhir

Informasi penting lainya adalah bukti peristiwa berupa gambar baik foto maupun vidio. Selain itu diperlukan data pendukung lainya berupa informasi pernyataan secara lisan dari *Whow* atau tokoh pelaku dalam peristiwa.

Contoh:
Berita naiknya harga cabai, maka diperlukan pernyataan dari pedagang dengan cara wawancara. Selain itu pembeli sebagai penerima dampak dari kenaikan harga cabai tersebut.

Setelah informasi tersebut terkumpul, maka sebuah berita dapat disusun sesuai karakter penulisnya mau menggunakan paragrap jenis apa. Namun lazimnya surat kabar banyak yang menggunakan paragrag Narasi

Paragraf Narasi yakni menceritakan kejadian berdasarkan urutan waktunya.

Sementara itu Paragraf narasi sendiri dibedakan menjadi dua karakter, yakni narasi kejadian dan narasi runtut cerita.

Ciri khas Paragraf narasi kejadian yakni paragraf yang menceritakan suatu kejadian.

Sedangkan paragraf narasi runtut cerita merupakan paragraf yang sudut pandangnya dimulai dengan sebuah tindakan yang menghasilkan akibat. Seperti hargai cabai mahal kemudian diulas sampai dampaknya diberbagai penjuru yang berkenaan dengan akibat naiknya harga cabai tadi.

Disampaikan oleh:
Sifaul Anam, S.PdI
Pim Um Media Mearindo
Dalam kegiatan Diklat Jurnalis Dasar

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan