Upacara Larung Sesaji Telaga Sarangan Sedot Ribuan Wisatan
Mearindo-Magetan-Jatim
Puluhan ribu wisatawan padati area wisata telaga Sarangan saksikan ritual adat ini, Tumpeng Gono Bahu setinggi dua meter lebih, diarak dan dilarung ke dasa Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, Minggu 30 April 2017. Selain Tumeng Gono Bahu, masih terdapat lagi tumpeng ukuran besar yang berisi sayuran dan hasil bumi di sekitar Telaga Sarangan. (30/04/17)
Drs. Siran, MM Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Magetan melalui Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pos Retribusi Telaga Sarangan, Dinas Pariwisata, dan Kebudayaan Magetan, Kuswinardi, mengatakan, kegiatan larung sesaji telah mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan.
“Agenda tahunan ini, selain untuk melestarikan budaya, juga untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan. Khusus hari ini saja, jumlah kunjungan mencapai 7.500 orang lebih,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Magetan telah mengemas acara larung sesaji ini semenarik mungkin, dengan menggunakan busana adat yang dipadukan dengan batik asli Magetan Batik Pring Sedapur dan hiburan kesenian lainnya.
Acara Larung Sesaji Telaga Sarangan ini dipimpin langsung oleh Bupati Magetan DR. Drs. H. Sumantri, MM dan dihadiri oleh para pejabat daerah Kabupaten Magetan.
“Larung sesaji Tumpeng Gono Bahu di Telaga Sarangan ini, selain untuk melestarikan budaya, juga untuk mendongkrak bidang kepariwisataan di Magetan pada umumnya,”kata Sumantri.
Ia berharap, dengan digelarnya ritual larung sesaji dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Sarangan, maka semakin bertambah pula pendapatan penduduk di sekitar Telaga Sarangan dan juga pendapatan asli daerah (PAD) pemda setempa.
Lanjutnya, tradisi Larung Tumpeng di Telaga Sarangan Magetan sudah ada bertahun tahun silam, satu cara untuk melestarikan budaya Jawa bagi masyarakat Magetan. Tradisi yang dilakukan dalam nuansa ritual ini dilakukan demi keselamatan warga Kabupaten Magetan.
“Pemerintah setempat menggelar acara Labuh Sesaji Gono Bahu dengan melarungkan tumpeng hasil bumi di tengah telaga Pasir Sarangan. Larung Sesaji dengan melarungkan satu buah tumpeng setinggi 2 meter di ikuti 2 gunungan palawija yang berisikan hasil bumi asli warga Magetan meliputi padi (nasi), pala wija, kentang, wortel, jagung dan sayur – sayuran lainnya,” pungkas Sumantri.
Telaga Sarangan yang terletak di kaki Gunung Lawu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini memiliki luas lebih kurang 30 hektar dan memiliki kedalaman sekitar 30 meter dan hanya berjarak 20 kilometer dari pusat kota Magetan, sehingga gampang ditempuh.
Warga Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu, (30 April 2017) menggelar ritual adat larung sesaji yang dilakukan setiap bulan Jawa Ruwah. Sesepuh warga Sarangan, Sunarto, mengatakan, ritual adat larung sesaji ini merupakan puncak dari upacara adat bersih Desa yang dilakukan masyarakat di sekitar Telaga Sarangan, menjelang bulan suci Ramadhan.
“Selain untuk bersyukur kepada Tuhan, melalui acara adat ini, kami juga ingin memohon agar Telaga Sarangan tetap lestari dan warganya hidup sejahtera,” ujar Sunarto di sela pelaksanaan larung sesaji di Telaga Sarangan, Magetan. (Lak)
No Responses