Dewan Kesenian Magetan Lewat Reog, Aksi Untuk Korban Longsor Ponorogo
Mearindo-Magetan-Jatim
Para Seniman Se-Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang tergabung dalam Dewan Kesenian Magetan menggalang dana bantuan untuk korban longsor Ponorogo dengan menggelar pertunjukkan seni reog selama tiga hari sejakk Rabu (5/4/2017) hingga Jumat (7/4/2017) yang lalu.
Aksi solidaritas tersebut digelar di Jalan Ahmad Yani di sekitar kawasan Pasar Baru Magetan dan Alun-alun Magetan. Mereka menggalang dana secara sukarela dari para pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut.
“Aksi ini sebagai bentuk kepedulian para seniman Magetan terhadap korban yang terdampak longsor di Kabupaten Ponorogo,” ujar Ketua Dewan Kesenian Magetan Hery kepada Mearindo.com, Rabu (12/4/2017).
Awalnya, dana hasil dari aksi solidaritas tersebut, nantinya akan langsung diserahkan ke posko bencana yang ada di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo.
“Tapi kami lagi mencari informasi untuk penyaluran masih bingung karena di Desa Dayakan kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo sedang mengungsikan sekitar 431 warga, karena untuk Banaran pencarian korban sudah dihentikan, nanti malam Rabu (12/4/2017) mengadakan rapat,” jelas Dia.
Mereka berharap berapapun hasil yang terkumpul, semoga bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban para korban yang terdampak bencana alam tersebut.
Sementara, pertujukkan seni reog oleh Dewan Kesenian Magetan tersebut menarik perhatian para pengguna jalan yang melintasi kawasan Pasar Baru Magetan dan Alun-alun Magetan saat itu. Banyak di antara mereka yang ikut membantu dengan memberikan sebagian kecil uangnya untuk disumbangkan.
Sesuai rencana, aksi solidaritas menggalang dana bantuan bagi korban longsor Ponorogo tersebut akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Aksi solidaritas dan galang dana bantuan tersebut juga mendapat pengamanan ketat dari petugas gabungan setempat. Mulai dari anggota Polres Magetan, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja setempat.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terjadi pada Sabtu (1/4) pagi sekitar pukul 08.00 WIB sehingga menimbun dan mengubur 35 rumah dan 28 warga yang sedang berladang memanen jahe dan sebagian masih di rumah masing-masing.
Dari 28 orang yang dinyatakan hilang, empat di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas dan 24 orang lainnya masih hilang. Sejak Senin (10/4/2017) untuk pencarian dinyatakan dihentikan sedang lokasi tanah longsor dijadikan tempat kuburan masal dan tim SAR gabungan sebagian berpindah ke lokasi longsor di Nganjuk dan dapur umum Tagana berpindah ke desa Dayakan kecamatan Badegan karena dinyatakan siaga satu.
Menurut Winarto kepala Bidang di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga sebagai penggagas acara penggalangan dana lewat seni ini mengatakan, selama tiga hari kami ngadakan penggalangan dana mengumpulkan kurang lebih sejumlah Rp. 21 Juta (Dua puluh satu juta rupiah).
“Dari hasil penggalangan dana kami tidak mengambilkan serupiahpun semua akan kami salurkan ke wilayah yang yang terkena bencana longsor di ponorogo dan juga dilokasi yang sudah dinyatakan siaga satu seperti di Desa Dayakan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo,” pungkasnya. (lak)
No Responses