Upaya Bakesbangpol Merajut Toleransi dan Wawasan Kebangsaan Untuk Menangkal ATHG

Jawatimur – Magetan – Mearindo – Dalam rangka memberikan pembekalan dan menanamkan semangat jiwa dan semangat kebangsaan sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 serta untuk memantapkan Persatuan dan kesatuan Bangsa terutama dalam menghadapi globalisasi serta turut menjaga eksistensi Bangsa dari berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun luar negeri. Hari ini, Jum’at (10/12/2021) Bakesbangpol Magetan mengadakan kegiatan yang dikemas dalam bentuk pengajian umum yang bertempat di Masjid Baitul A’mal, Desa Ginuk, Karas.

Dandun Widya Kusuma, S.STP, MM (Kabid Wasnas Bakesbangpol Magetan) saat di temui Mearindo.com di lokasi mengatakan, pesatnya zaman yang bergerak cepat telah merubah sistem dan adat budaya dalam kehidupan masyarakat, begitupun cara pandang masyarakat terhadap nasionalisme dan rasa kebangsaan ini juga telah mengalami perubahan.

“Perlahan tapi pasti di saat kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih, gangguan keamanan datang silih berganti dengan konflik horisontal maupun vertikal untuk memperjuangkan tujuannya,” ungkapnya

Kunci untuk menyelesaikan permasalahan Bangsa ini, lanjut dandun, “Dengan menggelorakan kembali semangat kebangsaan, menumbuhkan kesadaran dan semangat untuk mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan di seluruh elemen masyarakat, tokoh agama dan generasi muda.”

Dalam rangka upaya inilah Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, bertugas membina, membimbing masyarakat guna menjalankan agama, memelihara dan melaksanakan falsafah negara pancasila. ungkap Dandun

“Perbedaan pluralitas, tradisi, budaya, ras, agama harus bertemu dan kemudian ada cara pandang bersama yang membuat interes dari masing-masing entitas negara ini bertemu yang memungkinkan dapat hidup rukun dalam membangun negara ini. Rasa kebersamaan dan tolong menolong, rasa peduli sesama dalam bermasyarakat dan berbangsa serta sikap perilaku bersosial di dalam keberagaman NKRI ini.” tutupnya (G.Tik)