SPAB SRPB Jatim Edukasi Bencana di SDN Kedungturi Sidoarjo
Jatim – Sidoarjo – Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, melakukan sosialisasi di SDN Kedungturi, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Sabtu, 27 November 2021.
Kegiatan dengan tema Edukasi Evakuasi Mandiri Bencana Gempa di SDN Kedungturi dibuka oleh Kepala Sekolah Yulita Puji Astuti. Acara ini juga dihadiri oleh Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih dan Ketua Komite Sekolah Koestiyarsono. Sekitar 110 siswa, beserta tenaga didik dan nondidik, dan pengurus komite sekolah, hadir dalam kegiatan ini.
Sedangkan fasilitator kegiatan kali ini Andreas Eko Muljanto (Leo) dan Erfan Alif Pujiono (Erick). Mereka memberikan materi tentang evakuasi mandiri jika terjadi gempa di sekolah dan skill Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD).
Materi lainnya adalah pembuatan dan penggunaan alat evakuasi, alat pemadam api tradisional, serta penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Juga diajarkan tentang memadamkan api pada kompor dan tabung LPG jika terjadi masalah. Fasilitator dibantu tim support Ahmad Abad Dloifan dan M. Shahal Mahfud.
Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih mengajak para peserta melakukan ice breaking bersama-sama, sehingga kegiatan berjalan dengan gembira dan ceria hingga akhir acara.
Seperti biasanya, di akhir rangkaian kegiatan kali ini juga dilakukan simulasi mengamankan diri saat gempa terjadi dan evakuasi menuju titik kumpul.
Salah satu guru yang menjadi ketua panitia kegiatan, Robiatul, menyatakan, kegiatan ini amat bermanfaat. “Saya sangat senang dan puas mengikuti seluruh rangkaian kegiatan setengah hari ini. Materi SPAB ini sangat bermanfaat. Sebab, negara kita adalah negara yang banyak macam ancaman bencananya,” jelasnya.
Sementara, Savio, salah satu murid kelas 6A juga mengatakan, kegiatan kali ini banyak memberikan ilmu pengetahuan baru bagi dia. “Juga tentang teknik mengamankan diri saat terjadi gempa, menggunakan alat pemadam api tradisional maupun modern, serta belajar bebat bidai jika ada korban yang cedera,” jelasnya.
Sedangkan Erfan Alif Pujiono, salah satu fasilitator SPAB, menyarankan perlu adanya usaha yang lebih komprehensif dari pihak pemerintah setempat. Dalam hal ini Dinas Pendidikan maupun pihak terkait lainnya. Terutama kepada lembaga-lembaga atau satuan pendidikan di masing-masing daerah. Baik pendidikan formal maupun nonformal.
“Sehingga edukasi ini lebih merata dan masif. Karena keselamatan dan pengurangan risiko bencana adalah tugas dan tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
Sementara, pada Selasa, 23 November 2021, SRPB Jatim mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh ITS Tekno Sains di Hotel Wyndham, Surabaya.
Kegiatan ini diikuti oleh unsur pentahelix dengan tema Penyusunan Roadmap Rencana Respon dan Pemulihan Pasca Bencana dalam Rangka Strategi Kesiapsiagaan Gempa Bumi Kota Surabaya.
SRPB Jatim hadir sebagai undangan diwakili oleh Koordinator Bidang Sarana Prasarana dan Kebencanaan Andreas Eko Muljanto (Leo) serta Wahid Zeinuddin dari organisasi mitra Human Initiatif.
Dalam diskusi ini membahas empat strategi yang akan dilakukan jika ada kejadian bencana. Yakni, strategi pertama adalah pencarian, penyelamatan, dan evakuasi. Kedua, tata kelola pasca bencana. Ketiga, pemulihan fungsi pelayanan dasar penyelamat. Sedangkan keempat, pemulihan mata pencaharian pasca bencana.(Luz)
No Responses