banner 728x90

Gara Gara Corona Membludak, Magetan Terapkan Pembatasan Skala Mikro. Apa Itu?

Magetan Menerapkan PPKM Skala Mikro

Jawatimur – Magetan – Mearindo – Dengan berakhirnya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 8 Februari 2021 kemarin maka dengan merujuk surat Mendagri No.3, mulai tanggal 9 sampai 22 Februari 2021, Magetan menerapkan PPKM skala mikro.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Magetan pada acara vidcon dengan Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Magetan di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha pada Rabu (10/02/2021).

PPKM skala mikro ini harus bisa dilaksanakan dengan baik, ini salah satu item yang di putuskan bersama ibu Gubernur bahwa seluruh Jawa Timur seluruhnya melaksanakan PPKM skala mikro, tidak hanya 3 daerah sesuai intruksi mendagri yaitu Surabaya Raya, Madiun Raya, dan Malang Raya, Kata Bupati

“100 Desa di Magetan saat ini masih terjangkit covid-19, maka di setiap Desa/Kelurahan segera mungkin mengaktifkan pos jaga. Seluruh desa/kelurahan di Kab. Magetan harus berubah menjadi Kampung tangguh karena Magetan angka covid-19 nya bergerak naik terus,” Lanjutnya

Sesuai dengan Permemdes Dana Desa bisa digunakan untuk bantuan dalam penanganan covid-19 kepada masyarakat dengan BLT ataupun BPNT. pungkas Bupati

Terkait dengan posko PPKM skala mikro ini semua elemen dilibatkan, Diantaranya Kades, Sekdes, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan Desa, pak RT/RW dengan kegiatannya pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung dalam PPKM skala mikro tersebut serta melakukan sosialisasi pencegahan covid-19 secara berkala dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Menanggapi tentang wacana diatas, Sifaul Anam selaku Ketua Ormas Orang Indonesia Bersatu mengaku pihaknya sangat pesimis dengan terobosan baru ini. Ia mengatakan, “Aapapun nama program dan bentuk sistemnya yang ada didalam tulisan kebijakan baik itu PSBB, PPKM maupun PPKM Skala Mikro akan tidak ada capaian yang jelas apabila program hanya sebatas wacana dan slogan para pemangku kebijakan tidak menyasar pada masyarakat tingkat bawah,” kata Anam kepada media.

“Sebenarnya dapat ditanya pemerintah itu tujuan gol nya apa dari kebijakan kebijakan penanggulangan covid 19 ini. Kita tahu uang rakyat makin amburadul terkuras dengan gonta ganti program penanggulangan, tapi sudah sekian lama kenapa angka covid di Magetan justru meningkat. Lantas apa pertanggung jawaban uang milyaran ludes tapi targetan tidak terpenuhi. Ya ini menurut saya seolah olah penanganan covid terkesan menjadi obyek untuk uvoria anggaran saja. Harapanya berganti sistem regulasi aturan yang diikuti keluarnya anggaran yang tidak sedikir itu nantinya bisa terbukti menekan angka covid-19.” ujar Anam yang juga menjadi salah satu kordinator relawan kemanusiaan di Jawa Timur.

Aktifis berambut gondrong tersebut melalui media berharap, “Agar pemerintah berani terbuka terhadap upaya penanganan covid 19 di Magetan dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat secara riil sehingga penerapan program dapat dijalankan dengan kondusif dan pemberlakuan kebijakan yang adil dan tepat, tentunya semua demi kebaikan bersama agar Magetan keluar dari zona tidak aman corona dan mengembalikan sendi sendi aktifitas masyarakat untuk pemulihan ekonomi yang baik”, pungkasnya. (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan