banner 728x90

Nyaris Bentrok, Dua Kubu Masa GPK Partai Lambang Ka’bah Di DIY

DIY, Mearindo.com – Rencana kegiatan seremonial dan Doa Bersama dalam rangka pengaktifan kembali kantor DPW PPP DIY yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Kota Jogyakarta (Kubu Romi) hampir saja berujung bentrok dengan masa PPP kubu Khitoh. Pasalnya kedua masa antara GPK Kubu Romi dan GPK Khitoh saling bertemu dan memanas di kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPW PPP DIY).

Kejadian berawal pada Minggu, 04 Nop 2018 pukul 09:05 WIB seorang anggota GPK kubu Romi datang ke kantor PPP DIY di Jalan Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Maksud kedatangan anggota tersebut dalam rangka mengantarkan sound system untuk acara syukuran dan doa bersama GPK kubu Romi. Namun mobil pengantar sound system tersebut oleh GPK kubu Khitoh, disuruh kembali.

Saat itu sekitar 150 orang anggota GPK Khitoh di bawah pimpinan Syukri Fadholi telah siap siaga di sekitar lokasi. Mereka berjaga di kantor DPW dengan memakai tanda pita orange di lengan kanan.

Pada pukul 10:00 WIB sekitar 250 masa GPK PPP Kubu Romi tiba di lokasi melalui sisi Utara Jalan. Dipimpin oleh Ketua DPW PPP DIY, Amin Zakaria, mereka bermaksud meminta penjelasan GPK kubu Khitoh. Namun mereka dihadang pihak Polresta karena dikhawatirkan adanya bentrok antar massa.

Amin Zakaria yang tidak bisa masuk ke kantor DPW PPP DIY, menyatakan bahwa siapapun yang melarang dan memprovokasi apa yang menjadi hak PPP, tidak dapat dibenarkan. Keberadaan partai PPP tidak perlu diperdebatkan lagi, karena sudah sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Saya secara pribadi bersedia turun dari ketua DPW PPP DIY. Dengan syarat Pak Syukri legowo untuk mempersilahkan kantor DPW PPP dipergunakan sebagaimana mestinya sesuai fungsi partai. Pak Syukri boleh mempergunakan kantor seminggu dua kali. Terlepas memilih siapa presidennya nanti, Mari jaga dan selamatkan PPP serta menangkan PPP di Provinsi Istimewa Yogyakarta.”

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol. Armaini yang memisahkan kedua kubu, meminta agar saling dewasa dalam menyelesaikan masalah. Dikatakan bahwa ini permasalahan internal dan pada dasarnya kedua kubu saling bersaudara.

“Pihak kepolisian dalam hal ini bersifat netral, namun tidak ingin ada pertumpahan darah. Pada situasi ini ada provokator, jangan sampai ada kontak fisik disini, dan jika ini dibiarkan akan ada kontak fisik,” jelas Armaini.

Untuk mencegah terjadi kontak fisik, Kapolresta Yogyakarta mengambil inisiatif untuk bertindak sebagai mediator.  Kapolresta menerima catatan somasi dari GPK kubu Romi, untuk disampaikan kepada Syukri Fadholi. Tak berselang lama, Armaini keluar dari kantor DPW PPP DIY dengan membawa pesan dari Syukri Fadholi.

Dalam surat tersebut, Syukri menyampaikan tanggapan bahwa masalah kantor PPP, Amin Zakaria dipersilahkan melakukan gugatan di pengadilan, Syukri berjanji akan menghormati apapun hasil putusan pengadilan.

Setelah memberikan hasil pertemuan dengan Syukri kepada Amir Zakaria, Kapolresta meminta agar massa membubarkan diri. Setelah pihak GPK kubu Romi meninggalkan lokasi, GPK kubu Khitoh masih berada dilokasi dalam rangka sholat Dzuhur berjamaah dilanjutkan dengan membubarkan diri. (Kh.Amiin)

Forum Jurnalis

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan