PARTINI Belotan Tewas Tercebur Sumur Bukan Bunuh Diri, Berikut Kronologinya
Aparat melakukan evakuasi jazad PARTINI Belotan yang Tewas Tercebur Sumur
Mearindo
Nasib naas menimpa PARTINI umur 58 tahun, warga Dukuh Jatisari, Desa Mbelotan, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Pasalnya ia menghembuskan nafas terakhirnya didasar sumur.
Kematian tak wajar PARTINI itu diketahui pada pada hari Minggu tanggal 04 Maret 2018 diketahui sekitar Pkl. 03.00 Wib di sumur gali dalam rumah milik rumah korban sendiri.
Menurut informasi yang dihimpun, saksi mata menuturkan kronologis kejadian sekitar pukul 02.30 Wib saat tidur PAIMAN (64 Tahun) yang merupakan suami korban mendadak terbangun karena mendengar suara seperti benda jatuh yg bersumber dari arah gudang samping rumah.
Mendengar suara tersebut dan melihat istrinya tidak ada ditempat tidur akhirnya PAIMAN bergegas melihat ke gudang dan mendapati tutup sumur yang terbuat dari papan kayu terbuka padahal sebelumnya tutup sumur itu tertutup rapat – rapat.
Spontan saja PAIMAN kemudian melihat kedalam sumur dan mendengar ada suara seperti orang bernafas, kemudian PAIMAN membangunkan anak menantunya RINDA (25 tahun) dan minta tolong MAHMUD (39 tahun) yang bekerja sebagai perangkat desa setempat untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bendo.
Hingga pukul 04.30 Wib anggota Polsek Bendo dipimpin langsung Kapolsek Bendo AKP Iin Pelangi.S Sos, dan Tim medis dari Puskesmas Bendo serta anggota TNI AD Koramil tiba di lokasi kejadian jatuhnya korban kedalam sumur.
Kemudian tubuh korban dievakuasi dari dasar sumur untuk kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tim Dokter Puskesmas Bendo dipimpin oleh Dr. Hari Widodo.
Menurut hasil pemeriksaan atas jasad korban tidak diketemukan tanda – tanda penganiayaan dan disimpulkan bahwa kematian korban murni karena terpeleset dan tercebur hingga
meninggal dunia akibat menghirup Karbon Dioksida yang ada didalam sumur gali dalam.
Sedangkan menurut keterangan PAIMAN, sejak tahun 2011 setelah anak korban meninggal dunia kecelakan yang bernama Nur Eko (Polisi) ditahun 2008 lalu PARTINI mengalami despresi berat (stres) dan sakit – sakitan hingga sering terbangun kalau tengah malam.
Setelah dilakukan visum, jasad korban kemudian diserahkan kepihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman. (Hari/Foto AD)
No Responses