banner 728x90

GEMPA JAWA BARAT, 3 MENINGGAL DAN RATUSAN RUMAH RUSAK

Gempa bumi 6,9 SR di Sukabumi Jawa Barat (Foto: Dok, BMKG)

Jogyakarta – Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) mengguncang daerah Sukabumi, perairan Jawa Barat, pada Jum’at 15 Desember 2017 sekira pukul 23:47:58 WIB.

BMKG merilis peringatan dini adanya potensi gelombang tsunami melalui pesan singkat,

“Pemutakhiran Peringatan Dini Tsunami di JABAR,JATENG,DIY, Gempa Mag:6.9SR, 15-Dec-17 23:47:58 WIB,  Lok:7.75LS,108.11BT,Kdlmn:107Km,” kata seismologis BMKG Setyoajie Prayoedhie lewat pesan singkat, Sabtu (16/12/2017).

Penanganan darurat dampak gempabumi 6,9 SR yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta masih terus dilakukan.

Data sementara yang dihimpun Pusdalops BNPB berdasarkan laporan BPBD, dampak gempa bumi dilaporkan terdapat 3 orang meninggal dunia, belasan orang luka-luka, 43 rumah rusak berat dan roboh, 65 rumah rusak sedang, ratusan rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan.

Daerah yang terdampak gempa yang merusak terdapat di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara.

Mengingat pusat gempa berada di 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat.

Dampak gempa di wilayah Jawa Barat adalah 2 orang meninggal dunia, belasan orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan. Sedangkan di Jawa Tengah, 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, dan 6 rumah rusak sedang.

Dua korban meninggal dunia adalah Hj. Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW02 Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, dan Ibu Aminah (80) waga Sugihwaras Gg. 1 RT 02 RW 18 Kelurahan Kauman Kota Pekalongan.
Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa. Korban luka semua dirujuk ke rumah sakit setempat.

Beberapa rumah sakit mengalami kerusakan sehingga pasien dievakuasi ke luar rumah sakit. Bangunan RSUD Banyumas mengalami kerusakan plafon ambrol, tembok yang retak, kebocoran instalasi pipa gas oksigen dan lainnya.

Sebanyak 70 pasien dari ruang rawat inap ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas dan sebagian dilayani di PKU Gombong.

BPBD bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD setempat, PMI, Tagana, relawan, NGO dan masyarakat membantu penanganan darurat. Kepala BNPB terus berkoordinasi dengan Kepala BPBD dalam penanganan darurat gempa bumi. Tim Reaksi Cepat BNPB telah dikirimkan untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Pendataan terus dilakukan.

Sementara itu, sebagian besar masyarakat yang evakuasi saat adanya peringatan dini tsunami sudah kembali ke rumahnya.

Tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa. Gempa susulan telah terjadi sebanyak 7 kali dengan magnitude yang kecil. Tidak ada dampak merusak dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum telah kembali normal.

Update dampak dan penanganan gempa akan disampaikan berikutnya. Masyarakat dihimbau tetap tenang. Hingga saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi belum dapat memprediksi gempa secara pasti.

“Oleh karena itu selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Gempa bumi dapat terjadi setiap saat di daerah-daerah yang rawan gempa. Saat terjadi gempa segera keluar dari rumah dan bangunan, dan berlindung di tempat yang aman”. Sutopo Purwo Nugroho

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Mearindo Emergency Response

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan