banner 728x90

Dikritik Banyak Tamam Kota Rusak, Perkim Magetan Keluhkan Armada Tangki Siram

Salah satu contoh taman yang mengering, padahal biaya utuk perawatan terpampang di DPA Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Senin (28/8/2017)

Magetan – Menyandang icon Kota Pariwisata yang tentu menonjolkan ketertiban, keindahan dan keasrian lingkunganya, apalagi masih hangat pula berita penerimaan penghargaan Adipura beberapa waktu lalu. Namun masyarakat Magetan kembali dipertontonkan ketidak mampuan pemerintah dalam merawat pertamanan kota. Pasalnya tanaman taman kota yang pengadaanya merogoh kocek APBD 216 senilai 200 jutaan itu kini banyak yang mati dan mengering.

Aktifis Ormas Orang Indonesia Bersatu Syifaul Anam S.PdI mengatakan, padahal kalau dilihat dari DPA Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman tahun 2017 belanja langsung total sebesar Rp. 12.641.969.000,- sedangkan khusus program mengintensifkan penangan pengaduan masyarakat mencapai Rp. 2.830.000.000,- yang terdiri dari item Survey indek kepuasan masyarakat Rp. 20 juta, penataan RTH Rp. 1,040.000.000,-, Pemeliharaan RTH Rp. 420 juta, Perawatan Tanaman dan Pohon Ayoman Rp. 50 juta, Rehabilitasi Tanaman Rp. 300 juta dan pembangunan daerah irigasi Rp. 1 Miliyar. (28/8/2017).

“Taman yang terletak di jalan kembar Sukomoro semua pada mengering seperti tidak dirawat padahal jelas di DPA biaya perawatan ada, ” kata celetuk pria yang berambut godrong itu.

Ditambahkan Ketua Harian 1 Ormas Laskar Merah Putih Markas Cabang Magetan Sucipto, S.Pd, menyikapi tanaman yang berada di Timur Kantor DPRD Magetan mengering semua, dam tanaman taman vertical Jembatan Gandong 1 banyak yang hilang, sedangkan kalau kami lihat di DPA SKPD Kabupaten ada anggarannya.

“Kami harapkan dalam waktu dekat untuk Taman vertikal segera dibenahi karena Magetan merupakan Kota Pariwisata seharusnya kalau Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman jeli kembang yang berada di taman vertikalkan mudah di tanam dengan cara di deder seharusnya pas saat serah terima dari Dinas Lingkungan Hidup sudah dipersiapkan untuk antisipasi jangan sampai di tegor baru di kerjakan, secara logika Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman itu kan tinggal menjalankan uang sudah dianggarkan kurang apa lagi,”ucap Cipto.

kepala Bidang Pertamanan Jojo dikonfirmasi mengatakan, pihaknya Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) mengalami kendala kurangnya personal dam armada untuk penyiraman taman. ia mengaku hanya memiliki 20 personil dan dibagi 3 bagian serta hanya punya satu unit Mobil tangki.

“Setiap hari dari pagi pukul 05:00 WIB sudah mulai menyirami, kami sudah pengajuan untuk tangki lagi, tapi tidak di setujui, enggak tau apa alasannya,” ujar Jojo. (G.Lih)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan