Krisis Ekonomi Ditengah Pandemi, Mbah Sular Bertahan Membuat Wayang
Di masa pandemi seorang seniman Ngawi pembuat Wayang kulit masih bisa berkarya demi terjaganya budaya bangsa.
Ngawi- Mearindo – sular(57) warga Dusun Cupo,Desa Grudo Kecamatan/ Kabupaten Ngawi,bapak dua anak ini biasa orang memanggilnya bah sular ,seorang seniman pengajian Wayang kulit, terus berkarya walau dimasa krisis akibat pandemi covit 19 yang berdampak pada sepinya hasil ekonomi dari seni Pagelaran wayang kulit .(07-10-2020)
“Dulu saya sopir truk 15 tahun yang lalu, dan atas saran anak untuk tidak lagi menjadi sopir,di karenakan jarang pulang kerumah,maka saya mulai berfikir mau usaha apa akirnya di ajak saudara saya seorang dalang dan juga seniman pembuat wayang,dari saya mulai belajar Alhamdulillah sudah banyak dalang yang pesan wayang kepada saya Seperti Dalang Gito Bojonegoro,Supandi Godang Legi gentong Ngawi,Dalang Eka Yogyakarta,dan juga Dalang Poer Ngawi.
ada juga para kolektor wayang yang pesan.”ungkap nya”
Dan selebih nya kami berharap kepada dinas terkait kabupaten Ngawi bisa membantu kami para pengrajin wayang kulit ini,selain saya juga banyak pengajian seperti saya yang ada di kabupten Ngawi ini.”ujar nya”
Niatan kami selain berkarya juga ikut melestarikan budaya Jawa .
Semoga dengan adanya campur tangan pemerintah Ngawi, insyaallah akan mengangkat nama Kabupaten Ngawi di bidang seni dan budaya..khususnya seni kerajinan wayang.”terang nya”
Bah solar dalam pembuatan wayang kulit ini untuk yang ukuran kecil 1 bulan bisa enam buah,sedang untuk wayang yang ukuran besar bisa satu bulan. “Harga yang kita tawarkan juga variatif tergantung tingkat kesulitannya” tuturnya.
Eko anak pertamanya mengatakan “Saya sangat bahagia sekarang bapak sering dirumah karena waktu masih sopir jarang pulang hingga berbulan bulan. saya dan adik saya selalu mendukung aktifitas baru bapak saya ini,semoga dengan membuat kerajinan wayang ini bisa berbahagia dan bermanfaat pada banyak orang,semangat trus bapak.”katanya.(altec)
No Responses