banner 728x90

Puluhan Organisasi Mitra SRPB Jatim Dibekali Pelatihan Covid-19


Jawa Timur, Mojokerto – Sekitar 70 pengurus organisasi mitra Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim menghadiri Rakor bersama BPBD Jatim. Mereka berasal dari berbagai organisasi relawan seluruh Jatim, Sabtu (22/8). Kegiatan ini diadakan di Obis Camp, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Acara ini dibuka secara seremonial oleh Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih. Para peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars Tangguh. Sebelum acara, para peserta menyantap sarapan pagi dan saling silaturahmi.

“Rakor ini diawali dengan pelatihan-pelatihan karena merupakan program lanjutan dari Posko Gabungan di Kodam V Brawijaya lalu,” ungkap Dian.
Pelatihan ini, lanjut Dian, bisa diajarkan kepada anggota-anggota organisasi mitra SRPB Jatim. Diharapkan mereka bisa menyosialisasikan penanganan pandemi Covid-19 kepada masyarakat maupun komunitas-komunitasnya.

Ada empat program pelatihan yang diberikan kepada peserta. Di antaranya adalah Kerumunan Massa, Masjid Tangguh, Pasar Tangguh, dan InaRisk. Ada dua kelas yang digelar untuk para peserta. Satu kelas di indoor dan satunya di outdoor. Mereka mengikuti pelatihan ini dengan antusias.

“InaRisk sangat penting bagi para pengurus organisasi mitra agar mereka juga mengetahui ancaman bencana di sekitarnya. Termasuk bahaya Covid-19,” ungkap Wawan Kimiawan, pemateri InaRisk.

Selain itu, peserta diajari upload kegiatan mereka di InaRisk Personal. Dengan upload ke Aplikasi InaRisk, BNPB bisa mengetahui kegiatan-kegiatan para relawan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Sementara, di pelatihan Masjid Tangguh, pemateri Budi Cahyono mengungkapkan betapa susahnya mengatur perilaku masyakarat yang bandel mengahadapi Covid-19. Butuh penyadaran dan sosialisasi terus-menerus yang dilakukan oleh relawan untuk menyadarkan masyarakat yg bandel.

Budi juga membuat terobosan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah ibadah cukup dengan WhatsApp. “Cukup di WA, kami 24 jam melayani rumah-rumah ibadah di Pamekasan,” timpalnya.

Dengan menggunakan WA, organisasinya bisa memutuskan birokrasi dan aturan yang jlimet. Apalagi, penyemprotan disinfektan sangat urgen bagi rumah-rumah ibadah.

Para peserta juga saling sharing pengalaman-pengalaman mereka dalam penanganan Covid-19 di daerah. Berbagai suka duka dialami para relawan dalam menangani Covid-19. Cerita-cerita unik juga muncul dalam sharing ini.(Bamb/Lih)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan