Ancam Bocorkan Tak Perawan, Pelatih Futsal Perkosa Korban Sampai Enam Kali
Banten Mearindo – Sungguh malang nian nasib seorang siswi SMP di Kabupaten Tangerang yang menjadi korban nafsu bejat pelatih futsalnya sendiri. Mawar (nama samaran), seorang gadis masih di bawah umur diduga diperkosa RDS hingga enam kali.
Atas peristiwa pahit yang menimpa Mawar, keluarga korban dan Kepala Bidang Pendampingan Anak pada Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, Hari Santoso, mendesak pihak kepolisian terutama di wilayah hukum Polresta Tangerang yang sudah menerima laporan dan sudah melakukan pengejaran untuk secepatnya membekuk pelaku.
Menurut DS kakak korban, menceritakan tentang adik tersayangnya mendapatkan ancaman RDS membocorkan rahasia Mawar kepada teman-temannya bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi.
“Dia (pelaku) mengancam akan membocorkan keadaan adik saya sudah tidak perawan lagi ke teman-temannya, setelah memaksa melayani nafsu bejatnya,” kata DS saat ditemui di kediamannya di Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2020).
Sebelumnya, Mawar kepada keluarga mengungkapkan dirinya sudah enam kali dirudapaksa oleh pelatih futsalnya. Pertama kali pada Kamis (16/1/2020) sekira pukul 11.00 WIB di rumah pelaku. Karena diancam pelaku, peristiwa yang tidak diinginkan korban tersebut berlangsung berulang kali.
Rds sendiri melancarkan aksi bejatnya setelah Mawar menolak perasaan yang disampaikannya. DS menduga, karena sakit hati Rds dengan tipu dayanya malah berupaya melampiaskan nafsu bejatnya, di rumahnya saat kondisi sedang sepi.
“Nggak tahu karena apa adik saya enggak curiga jadi nurut aja ngikuti kemauan pelaku. Mau saja dijemput sama pelaku untuk main ke rumahnya. Di situlah terjadi pertama kali pemerkosaan,” terang DS.
Terus dia, adiknya yang ketakutan dan kesakitan tak mampu melakukan perlawanan. Apalagi tamparan dan pukulan juga melayang ke tubuh korban. Tak itu saja, pelaku pun terus menakut-nakuti korban dengan ancaman.
Terpisah, Hari Santoso mengakui kalau pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap Mawar. Kata dia, DS dan pihak keluarga sudah membuat surat laporan tindakan pemerkosaan ke salah satu Polsek di Kabupaten Tangerang.
“Kami mendampingi korban soal pengurusan hukum dan pidana, serta akan melakukan trauma healing kepadanya,” ujar Hari.
Ia menambahkan, korban yang masih duduk di kelas 3 SMP itu kini mengalami trauma yang sangat berat hingga tak mau lagi bersekolah karena malu dan takut.
“Kami mendapatkan informasi, Rds yang kabur saat ini dalam pengejaran polisi,” tuntasnya. (MSu/Ed)
No Responses