banner 728x90

Ka BNPB Tegaskan Pentingnya Simulasi Bencana Sampai Tingkat Keluarga


Mearindo.com – Kepala BNPB Letjen Doni Monardo didampingi Bupati Pandeglang Hajjah Irna Narulita, S.E., M.M. meninjau lokasi dampak gempa di Desa Panjang Jaya Kec Mandalawangi, Kab Pandeglang 3 Agustus 2019.

Turut bersama rombongan Sestama BNPB Harmensyah, Deputy RR BNPB Ir Rifai MBA, Deputy Logistik BNPB Prasinta, Deputy Strategi Wisnu B Widjaja, Danrem 064/MY Kolonel Inf Windiyatno dan Staf Khusus Kepala BNPB Egy Massadiah.

Mengingat kawasan pantai selatan Banten rawan gempa dan berpotensi tsunami mantan Danjen Kopassus itu mengajak semua warga mahami bahwa betapa pentingnya melakukan latihan kebencanaan secara rutin.

“Latihan dan simulasi kebencana harus sampai menyentuh tingkat paling bawah, yaitu tingkat keluarga. Termasuk juga kepada anak anak sekolah sekolah,” pesan Doni kepada warga masyarakat.

Menurut Doni, latihan ini diinisiasi pemda setempat dan harus menjadi kewajiban rutin. Bagaimana pun gempa dan tsunami adalah peristiwa berulang yang sewaktu waktu dapat muncul kapan saja, meski tak ada yang bisa memprediksi kapan datangnya.

“Oleh karenanya diperlukan kesiap siagaan, tidak hanya dalam teori namun juga dalam praktek,” ujar mantan Danyon 11 Grup 1 Kopassus Serang itu.

Pada tanggal 12 – 14 Agustus mendatang Ekspedisi Destana (Desa Tangguh Bencana) yang dilaksanakan oleh BNPB sepanjang pantai selatan Jawa akan melintasi kawasan Pandeglang, Serang dan Cilegon.

Doni mengajak semua unsur masyarakat berpartisipasi melakukan simulasi dan latihan. Pada saat ekspedisi melintas nanti dibuatkan skenario seakan akan terjadi gempa berpotensi tsunami.

“Kita akan libatkan masyarakat secara luas, dan Bapak Kepala BNPB serta semua pejabat tinggi BNPB ikut serta, akan bersama sama masyarakat tidur di tenda,” ungkap Egy Massadiah menambahkan.

Sebagaimana diketahui kawasan Pandeglang mengalami gempa pada pukul 19.03 tanggal 2 Agustus 2019. Semestinya subuh ini Sabtu 3 Agustus 2019, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo bertolak ke Palangkaraya dan Pontianak untuk meninjau kegiatan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Namun beliau menundanya dan memutuskan untuk berada di Banten terkait dengan gempa yang terjadi semalam,” ungkap Egy Massadiah.

Mengakhiri kunjungannya, Letjen Doni menyempatkan mampir ke hunian sementara korban gempa Desember 2018 di Desa Citanggok, Kecamatan Labuhan. Doni duduk lesehan sambil berdialog bersama para warga membahas cara cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa atau pun tsunami. Jumlah warga yang masih berada di huntara berkisar 130 KK.(Lih)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan