Lempeng Krupuk Puli Narto Waru Tembus Luar Negeri

LEMPENG atau lebih populer KRUPUK PULI terasa tidak asing menjadi salah satu makanan camilan yang terbuat dari bahan baku beras. Camilan ini dapat ditemui di wilayah Jawa Timur seperti yang di Kabupaten Magetan yang sudah menjadi salah satu ciri khasnya.

Meskipun terbuat dari bahan dasar beras, camilan yang satu ini lebih akrab bila dijadikan lauk pendamping makan karena rasanya yang gurih. Selain itu Lempeng Krupuk Puli yang masak setelah beranjak dari wajan penggorengan ini juga bisa disantap sekedar menjadi camilan saja.

Narto (34 tahun) warga Desa Waru, Kecamatan Panekan, kabupaten Magetan sudah delapan (8) tahun bersama keluarganya menekuni usaha pembuatan Lempeng Krupuk Puli. Ia bersama istri dan dibantu kerabatnya setiap hari memproduksi camilan Krupuk Puli.

Saat redaksi Mearindo berkunjung dirumah produksinya, Narto memaparkan setiap harinya ia bersama keluarga dengan menggunakan alat sederhana mampu memproduksi 30 Kg beras untuk dijadikan 4500 biji lempeng.

Ditanya soal pemasaranya, Narto mengaku lempengnya selain untuk memenuhi permintaan pasar lokal Karesidenan Madiun, juga biasa dipesan untuk dibawa ke luar jawa seperti Sumatera, kalimatan dan Bali.

Tidak hanya itu lempeng buatanya kerap dibawa ke luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia dan Cina. Seperti saat redaksi berkunjung bersamaan dengan konsumen yang memesan lempeng untuk dikirim ke luar negeri.

“Perharinya kami memproduksi paling sedikit hari biasa 4500 biji dengan bahan baku beras 30 Kg, itu habis diambili pelanggan lokal. Kalau ada pesanan dari relasi kami menambah jumlah bahan. Selain pelanggan lokal juga biasanya dibawa ke luar jawa dan luar negeri”, terang Narto.

Sementara itu untuk mencapai rumah produksi Lempeng Krupuk Puli milik pak Narto ini kita bisa mengambil jalur dari terminal bus Magetan menuju arah utara sejauh 400 meter dan masuk gang kearah timur di perumahan Desa Waru, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. (Guns)