banner 728x90

Magetan Akan Dongkrak Ketahanan Pangan Dengan Lumbung Padi Dan Rice Milling

Ir. Eddy Suseno Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan saat memaparkan pentingnya Lumbung Padi dan Rice Milling untuk kelompok tani di Kabupaten, Selasa (16/5/2017)

Mearindo-Magetan-Jatim.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan, kembangkan potensi pertanian seraya menciptakan kedaulatan pangan bagi masyarakat Magetan, pemerintah kabupaten (pemkab) tahun 2017 memonitor 52 lokasi Lumbung Padi (LP) dan 19 tempat Rice Milling Unit (RMU) di kabupaten Magetan untuk memaksimalkan peruntukannya demi bermanfaatnya buat masyarakat yang mendapatkan batuan tersebut.

Pengembangan program itu dilakukan di kabupaten Magetan, guna menjalankan suatu program untuk masyarakat magetan yang mendapatkan bantuan dari pemerintah agar kedepannya bisa mempercepat proses hasil pertanian yang ada di Magetan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Ir. Eddy Suseno saat di temui Koran Harian Pojok Kiri mengatakan, gagasan program Ketahanan Pangan di Kabupaten Magetan dengan adanya Lumbung Padi di 52 tempat dan 19 RMU di munculkan dengan tujuan untuk menciptakan wirausaha baru dengan pemanfaatan teknologi. Pasalnya, di zaman sekarang petani akan sukses jika memberdayakan teknologi yang ada.

“Sebanyak 52 Lumbung Padi dan 19 RMU di Magetan dipilih untuk memulai program tersebut, dengan harapan ke depan ilmu dan keterampilan yang diperoleh petani dari program tersebut dapat ditransfer kepada masyarakat lain disekitar desa tetangga pengembangan program Lumbung Padi dan RMU, maupun di kecamatan tetangga,”terang Eddy, Selasa (16/5/2017).

“Awalnya ada kekhawatiran tentang pelaksanaan program ini tapi syukur lah apa yang diharapkan oleh para kelompak tani khususnya Lumbung Padi sebanyak 52 kelompok sudah menjalankan fungsi Lumbung Padi yang telah dibangun oleh pemerintah menjadi suatu tempat untuk mempertahankan hasil panen yang apa bila terjadi masa paceklik bisa mengatasi untuk sementara waktu dan harapan kita bersama berjalan sesuai rencana,” ujar Eddy.

Meski program sudah berjalan sesuai harapan, namun belum dapat dikatakan berhasil karena program Lumbung Padi dan RMU akan dikatakan berhasil jika masyarakat telah mencapai kedaulatan ekonomi dan kedaulatan pangan melalui program Lumbung Padi dan RMU serta dapat mentrasfer ilmu dan keterampilan kepada seluruh masyarakat di Magetan.

Pemanfaatan teknologi dalam program tersebut merupakan ujung tombak dalam keberhasilan program Lumbung Padi dan RMU. Sehingga, petani diharapkan untuk terus meng-up date pemahaman dan keterampilan tentang inovasi teknologi yang ada.

“Pendampingan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sangat diperlukan. Jadi kami harapkan pemuda ikut mengambil bagian dalam kesuksesan program ini. Sehingga, setelah masa pendampingan berakhir, petani tetap mengembangkan program ini,” harap dia.

Ditambahkan Ir. Juni Pratiwi Kepala bidang Ketahanan Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan mengatakan, program Lumbung Padi dan RMU di Kabupaten Magetan dimulai tahun 2009, namun pada awal pelaksanaan program ini dimulai dengan pengadaan sarana dan prasarana, persiapan petani dalam pelaksanaan program berbasis teknologi dan juga kelembagaan program. Karena itu, hingga saat ini pelaksanaan program Lumbung Padi dan RMU di Magetan akan mengawalnya sampai pada panen perdana.

“Kami mengarahkan kepada para kelompok tani bekerja sama dengan pihak pemilik RMU, Gapoktan yang sudah berjalan, Bumdes bisa juga dengan pihak Bulog atau pihak mana saja, jadi hasil panen padi yang dihasilkan, akan dirasakan manfaatnya oleh para petani yang berada di Magetan. Kami juga akan mengarahkan untuk membentuk koperasi berbadan hukum, untuk menjaga kestabilan harga hasil. Petani juga kami terus dibina melalui pelatihan-pelatihan. Program ini akan dikembangkan keseluruh kabupaten Magetan khususnya yang penduduknya bertani padi, tapi tentu melalui studi kelayakan terlebih dahulu,” kata Juni.

Lanjut Dia, pemerintah kabupaten Magetan akan memikirkan bagaimana untuk mengembangakan potensi yang ada, juga memikirkan pemasarannya atau pasca panen. karena, pengembangan potensi dan juga pemasaran tidak bisa dipisahkan.
“Pasca panen juga harus ditingkatkan, sehingga hasil yang dihasilkan petani dapat tersalurkan dengan baik. Kami turun sampai di desa bukan untuk cari keuntungan, tapi bersama petani untuk menjaga kualitas hasil agar sampai dipasaran dengan baik,”pungkas Juni.(Lak)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan