Tanah Ambles Hingga 1,5 Meter, Ponorogo Rawan Bencana
Anggota tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi Nasional menyurvei pergerakan tanah di Desa Tugurejo, Kecamatan
Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Bencana Geologi Nasional menyurvei pergerakan tanah di Desa Tugurejo, Kecamatan
Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Ponorogo Mearindo.com – Tanda – tanda bencana tanah
gerak di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, masih terus terjadi.
Gerakan tanah di desa tersebut semakin menjadi-jadi pada saat hujan dengan
intensitas tinggi mengguyur.
gerak di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, masih terus terjadi.
Gerakan tanah di desa tersebut semakin menjadi-jadi pada saat hujan dengan
intensitas tinggi mengguyur.
Infestigasi lapangan Media Online Mearindo.com di Desa
Tugurejo, beberapa orang beserta tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi Nasional melihat retakan tanah yang terjadi di desa tersebut.
Tanah gerak di lokasi itu merusak beberapa bangunan rumah dan infrastruktur
jalan, Selasa (10/1/2017).
Tugurejo, beberapa orang beserta tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi Nasional melihat retakan tanah yang terjadi di desa tersebut.
Tanah gerak di lokasi itu merusak beberapa bangunan rumah dan infrastruktur
jalan, Selasa (10/1/2017).
Salah seorang warga RT 002/RW 002, Desa Tugurejo,
Junaidi (40), mengatakan gerakan tanah masih terus terjadi terutama saat hujan
mengguyur. Dia ucapkan akibat pergerakan tanah itu, tanah di halaman rumahnya
sudah anjlok hingga 1,5 meter.
Junaidi (40), mengatakan gerakan tanah masih terus terjadi terutama saat hujan
mengguyur. Dia ucapkan akibat pergerakan tanah itu, tanah di halaman rumahnya
sudah anjlok hingga 1,5 meter.
Pergerakan tanah memang terjadi dengan intensitas
yang berbeda-beda. “Awal tahun 2017, tanah halaman rumah sudah anjlok hingga
1,5 meter,” jelas Junaidi.
yang berbeda-beda. “Awal tahun 2017, tanah halaman rumah sudah anjlok hingga
1,5 meter,” jelas Junaidi.
Junaidi mengatakan saat ada retakan tanah, dirinya
langsung menumbuk atau menambal dengan tanah. Hal ini supaya air tidak meresap
di tanah dan membuat retakan semakin melebar.
langsung menumbuk atau menambal dengan tanah. Hal ini supaya air tidak meresap
di tanah dan membuat retakan semakin melebar.
“Kalau retakannya kemasukan air ya bisa berbahaya.
Karena nanti retakannya bisa semakin lebar,” ujar dia.
Karena nanti retakannya bisa semakin lebar,” ujar dia.
Salah Pamong Desa Tugurejo mengatakan bangunan
gedung TK rusak karena bencana tanah gerak itu. Kerusakan juga mengakibatkan
plafon gedung ambrol. Meski demikian, kegiatan belajar mengajar di TK
tersebut masih berjalan seperti biasa. Namun, saat hujan turun siswa-siswa juga
takut.
gedung TK rusak karena bencana tanah gerak itu. Kerusakan juga mengakibatkan
plafon gedung ambrol. Meski demikian, kegiatan belajar mengajar di TK
tersebut masih berjalan seperti biasa. Namun, saat hujan turun siswa-siswa juga
takut.
“Tanah
gerak biasanya terjadi saat hujan mengguyur. Tapi kalau tidak hujan biasanya
aman tidak terjadi gerakan,” kata dia.(Katiman)
No Responses