Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Sukseskan Festival Susu Tahun 2022

Jawa Timur – Magetan, mearindo.com – Puncak kegiatan Festival Susu Tahun 2022 digelar oleh Dinas Peternakan Dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Magetan di Singolawu, Kelurahan Sarangan, Kec. Plaosan Kab. Magetan pada Minggu, 27 Nopember 2022.

Penutupan serangkaian event dalam Festival Susu Tahun 2022 bertemakan Sowan Suwun Singolangu tersebut ditandai dengan acara penyerahan piala dan hadiah kepada para juara dalam berbagai jenis perlombaan seperti diantaranya lomba klompencampir (kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa), lomba masak berbahan dasar susu dan penghargaaan pada pihak pihak yang kompetens dalam mewujudkan destinasi wisata kampung susu singolangu.

Perhelatan Sowan Suwun Singolangu kali ini diisi dengan serangkaian kegiatan diawali dengan Lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa tingkat dasar, Kirab pratani narapradja, Monolog macapat, Basar produk lokal Singolangu. Dalam iring-iringan kirab tersebut nampak juga beberapa ekor sapi perah dituntun diikuti dibelakangnya Gunungan berisi hasil bumi masyarakat Singolangu baik berupa makanan maupun sayuran.

Dalam acara tersebut penyelenggara membagikan ratusan bungkus susu sapi murni kepada masyarakat dan undangan yang hadir serta diminum secara bersama sebagai penanda kampanye gerakan minum susu sapi perah.

Kepala Disnakkan Magetan, Drh. Nur Haryani menyampaikan bahwasanya Festival Susu Tahun 2022 diselenggarakan untuk menjadi ajang silaturrahim mempererat kerukunan antar masyarakat, Membangun jejaring antar pelaku usaha peternak susu itu sendiri dan juga diharapkan menjadi salah satu media promosi destinasi wisata Kampung susu Singolawu.

Acara yang dihadiri masyarakat Singolangu sebagai salah satu pusat produsen susu sapi perah itu juga dihadiri ratusan warga masyarakat dari luar desa seperti komunitas pelaku usaha susu sapi baik dari Plaosan maupun wilayah Kecamatan Panekan serta wisatawan yang sengaja ingin melihat keramaian festival susu di Singolangu.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Ir. Indiyah Aryani, MM dalam sambutanya mengajak masyarakat untuk waspada terhadap lalu lintas sapi terhadap persebaran wabah penyakit ternak sapi yang dikenal dengan PMK. Sebab sapi yang sudah terjangkit wabah PMK mempengaruhi hasil produksi.

“PMK menjadi target penyelesaianya hingga tahun 2030 dengan menggandeng berbagai pihak BPBD, dinas terkait, masyarakat dan peran media. Untuk pengendalian PMK suksesi vaksinasi dan penandaan vaksin PMK”, kata Indyah Aryani.

Indyah Aryani menambahkan bahwasanya Dinas Peternakan Jatim telah memberikan bantuan hibah melalui kelompok masyarakat peternak sapi perah di Kabupaten Magetan berupa Sapi perah betina 10 ekor, 1,8 ton pakan, 10 karpet sapi perah, cooper untuk pakan, hibah sarana pengolahan susu, dan satu unit bangunan.

Sementara itu Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si. berkenaan dengan PMK menyampaikan permohonan maaf kepada para peternak sapi apabila pada saat merebaknya wabah masyarakat kurang mendapatkan pelayanan yang maksimal sebagaimana harapan masyarakat peternak dalam hal proses vaksinasi sapi. Hal ini disampaikan oleh Suprawoto disebabkan perbedaan vaksinasi covid19 dapat dilaksanakan secara masal, sedangkan untuk vaksinasi sapi perlu dilakukan dengan petugas mendatangi tiap kandang yang tersebar dibeberapa wilayan di Magetan dan harus dilakukan oleh petugas yang memiliki sertifikasi dalam vaksinasi PMK.

Disela-sela kegiatan itu dilakukan penyerahan piala dan hadiah kepada para juara lomba Festival Susu Tahun 2022 oleh Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si. Wakil Bupati Magetan Hj. Nanik Sumantri, M.Pd, Sekda Kabupaten Magetan, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Ir. Indiyah Aryani, MM, Anggota DPRD Magetan Komisi B dan Kepala Disnakkan Magetan, Drh. Nur Haryani.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Magetan mengajak semua pihak terutama kepala dinas di Kabupaten Magetan untuk masing masing berjuang membuat museum pencapaian dalam setiap kinerjanya. Sehingga dalam setiap masa pengabdian mampu meninggalkan goresan capaian keberhasilan yang dapat dirasakan secara kontinue oleh masyarakat Magetan. (Lana).