Peternak Mandiri Di Magetan Terancam Gulung Tikar

Jawatimur – Magetan – Mearindo – Anjloknya harga telur di pasaran membuat sebagian peternak ayam petelur di Magetan gulung tikar. Hal ini disebabkan, mahalnya harga pakan tidak dibarengi dengan kenaikan harga telur di pasaran, justru harga telur murah akhir – akhir ini.

Menyikapi hal tersebut, Komunitas Pinsar Petelur Nasional ( PPN ) Kabupaten Magetan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi. Selain membagikan telur untuk pengguna jalan yang berhenti di Trafick light depan BRI dan timur pasar baru, ada beberapa spanduk/banner yang di bentangkan oleh peserta aksi sebagai bentuk harapan dan aspirasi kepada pemerintah.

Beberapa spanduk/banner bertuliskan :
– Pertahankan kemandirian peternak rakyat
– Selamatkan peternak rakyat
– Stop peredaran telur HE (BREEDING)
– Jagung lokal hanya untuk peternak rakyat
– Feed Mell menggunakan jagung import
– Berikan kami harga jagung sesuai PERMENDAG No.07 Tahun 2020
– Jaga kestabilan harga telur

Ketua koordinator aksi, Surohman mengatakan, mahalnya harga pakan di picu oleh mahalnya harga jagung. Karena, 50 persen pakan ayam berasal dari jagung. Imbasnya, rekan rekan kami para peternak semakin merugi, Karena tidak imbang antara biaya operasional dengan harga telur.

“Teman teman peternak pun sudah banyak yang gulung tikar. Sebab, harga telur murah, apalagi serapan di pasar berkurang, sehingga telur telur banyak yang menumpuk di kandang.” tandas surohman saat ditemui Mearindo.com di lokasi aksi pada senin (27/9/2021)

Beberapa waktu lalu, lanjut Surohman, “sebenarnya, kami sudah berkonsultasi dan mengkomunikasikan hal ini dengan Dinas terkait untuk mengurai permasalahan harga telur murah di Magetan. Tapi sampai hari ini harga telur masih belum menunjukan kenaikan harga seperti yang di harapkan teman teman peternak,”

Maka, melalui aksi ini, semoga aspirasi kami di dengar oleh pemerintah. Kami berharap segera ada solusi ataupun tindakan nyata dari pemerintah agar harga telur dan pakan kembali stabil. pungkasnya (G.Tik)