banner 728x90

WASPADAI FAHAM PKI, FRONT ANTI KOMUNIS (FAK) RI GELAR APEL SIAGA

Mearindo.Magetan
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya muncul dan berkembangnya faham serta gaya komunis, masyarakat dan pembuda yang bergabung dalam Front Anti Komunis Republik Indonesia  (FAK-RI) gelar Apel Siaga bertepatan dengan peringatan kekejaman gerakan pemberontakan PKI 30 September 2014 bertempat di Monumen Suco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Apel Siaga FAK-RI ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat bahwa upaya persebaran PKI sampai saat ini masih ada dan belum hilang di Indonesia. Apel Siaga yang dlakukan dihadapan ribuan masyarakat pengunjung malam tirakatan ini sekaligus pelantikan kepengurusan FAK-RI 2014 sampai dengan 2019 dipimpin oleh KH.Zuhdi Tafsur selaku Pimpinan Umum FAK-RI.
Sementara itu naskah pelantikan dan pengukuhan oleh Komandan Kodim Magetan dibacakan oleh Sarpan selaku wakilnya. sebelum membacakan naskah pelantikan, Sarpan menegaskan bahwa dalam menghadapai bahaya pertumbuhan dan perkembangan faham komunis ini tidak bisa hanya ditanggulangi oleh TNI saja, melainkan harus adanya keterlibatan semua pihak masyarakat sebagaimana dicontohkan oleh FAK-RI dan komponen ormas lainya.
disisi lain Anam kepada masyarakat yang hadir menjalaskan bahwa adanya pihak yang sampai saat ini menginginkan fham komunis mendapat perlindungan hukum di negeri ini, salah satunya dengan adanya upaya dari kelompok kelompok yang menghendaki ditiadakannya aturan larangan partai dan fajam komuni.

“Indikasi munculnya kembali faham komunis ini diperkuat dengan adanya pihak pihak pro komunis yang berjuang menuntut pencabutan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1975, tentang perlakuan terhadap mereka yang terlibat G.30.S/PKI Golongan C oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 33P/HUM/2011 sesuai Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 2 Desember 2013” Tegas Anam berambut gondrong.

Apel Siaga FAK-RI ini sekaligus dimaksudkan turut serta mengingatkan kepada masyarakat tentang keberadaan monumen bersejarah yang menyimpan cerita kelam keganasan PKI 1948 di Suco Magetan.

Monumen Soco merupakan obyek wisata sejarah, sebuah monumen untuk memperingati tragedi berdarah dari keganasan pemberontakan PKI tahun 1948, yang ditandai dengan dibangunnya sebuah monumen berupa gerbong Kereta Api “Kertopati”.
Korban yang tewas dalam peristiwa tersebut berjumlah 108 orang, dan monumen Soco didirikan di atas sumur bekas pembuangan mayat korban-korban keganasan PKI tersebut. Sebelumnya Para Korban diangkut dan disiksa di dalam gerbong kertapati, sehingga gebong ini turut dimonumenkan.
Gerbong ini digunakan untuk mengangkut para korban keganasan PKI waktu itu dan terletak di desa Soco, Kecamatan Bendo, 15 Km arah timur dari pusat kota Kabupaten Magetan.
Monumen Soco diresmikan pada tahun 1989 oleh Ketua DPR RI M. Khasir Suhud, dan terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu: Pendopo Loka Pitra Dharma, Gerbong Kerta Pati, dan Monumen/ Tetenger Soco.SLAM
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan