banner 728x90

PAGELARAN WAYANG KULIT PEMKAB NGAWI PECAHKAN REKOR MURI

Mearindo. Ngawi 31 Agustus 2014, 
Kabupaten Ngawi kembali mencatatkan namanya di Buku MUSEUM REKOR INDONESIA di urutan ke 6614. Hal tersebut setelah Pemkab Ngawi mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang serentak di gelar di tiga puluh lokasi di wilayah Kabupaten Ngawi, yang diikuti kurang lebih70 dalang, 90 sinden dan 30 kelir atau geber.
Piagam Rekor MURI Indonesia kembali di sematkan untuk Pemerintah Kabupaten Ngawi. Piagam penghargaan dari lembaga MURI yang di ketuai oleh Jaya Suprana tersebut, di berikan ke Pemkab Ngawi atas di gelarnya kesenian wayang kulit.
Pagelaran kesenian wayang kulit dalam rangka Ngawi Spektakuler juga Peringatan HUT RI ke 369 tahun dan Hari Jadi Pemkab Ngawi tersebut, di gelar serentak di tiga puluh tempat dengan lakon pewayangan yang sama. Tiga puluh pagelaran wayang tersebut mampu mengungguli panggelaran wayang kulit di  kabupaten sragen sebanyak dua puluh empat pagelaran wayang secara serentak dan masuk REKOR MURI.
Penghargaan MURI yang kedua kalinya di terima Pemkab Ngawi setelah Rekor Peserta Tari Terbanyak 15.124 peserta,  kini giliran seni pewayangan ngawi mendapatkan penghargaan tersebut. Budi Sulistyono selaku Bupati Ngawi, yang di dampingi Wakil Bupati serta Suraji selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Jadi Pemkab Ngawi menerima secara langsung piagam pengargaan dari MURI yang di wakili oleh Manager MURI Bapak Paulus Panka, di sela-sela pagelaran wayang kulit.
Pria asal flores tersebut memberikan penghargaan REKOR MURI setelah melihat dan memastikan di keseluruhan pagelaran seni peninggalan Sunan Wali tersebut. Selain memberikan penghargaan MURI harapan dari Paulus Panka Manager MURI untuk pemkab ngawi pun juga di sampaikan secara langsung“Agar kita harus terus bangga dengan ragamnya kebudayaan Indonesia dan untuk terus melestarikan budaya – budaya seni khusunya wayang kulit dan tari khas daerahnya yaitu orek-orek ”.
Selain itu orang nomor satu di lingkup Pemerintahan Kabupaten Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan harapannya terkait kembali di terimanya Anugerah MURI yang ke tiga kalinya tersebut. “Semoga dengan adanya Rekor MURI tersebut menjadi inspirasi bagi masyarakat tentang keberadaan kebudayaan asli Indonesia untuk bisa kembali di terima masyarakat baik untuk sekedar hiburan maupun juga menjadi panutan dalam cerita pewayangan tersebut”.  (TIM)
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan